Sonya Fatmala wujudkan rumah impian Sukiman ‘dulu hidup di kandang domba’

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Kondisi rumah Sukiman (34) penduduk kampung Legoknangka, RT02/RW09, Desa Cempakamekar, Kecamatan Padalarang KBB dalam tahap pembaharuan (foto: Acep)

Bandung Barat | SekitarKita.id,- Sukiman (34) penduduk kampung Legoknangka, RT02/RW09, Desa Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak bisa menyembunyikan rasa harunya, angan mempunyai rumah layak huni segera tercapai.

Sebelumnya, rumah Sukiman dihuni berbareng istri Siti Sopiah (32) dan satu anak itu kondisinya memprihatinkan, di tanah milik pribadi, satu family hidup satu genting dengan kandang domba dan puluhan unggas nyaris setahun dia lakoni.

Rumah tidak layak huni (Rutilahu) milik Sukiman masuk dalam program Rutilahu dari organisasi sosial non pemerintah Jabar Bergerak KBB nan dipimpin Sonya Fatmala istri Hengki Kurniawan mantan Bupati Bandung Barat.

IKLAN

vps forex murah

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kepala Bidang (Kabid) Sosial, Jabar Bergerak KBB, Rozak Abdul mengatakan, program Rutilahu Jabar Bergerak, bermaksud untuk memberikan support perbaikan rumah kepada masyarakat nan membutuhkan.

 Abdul Kholilulloh)Sebelumnya, Ketua Jabar Bergerak KBB, Sonya Fatmala dan tim menyambangi kediaman Sukiman beberapa minggu lampau dan memberikan support sembako dan simbolis Rutilahu (foto: Abdul Kholilulloh)

Rozak mengungkapkan bahwa program Rutilahu merupakan salah satu corak nyata dari kepedulian Jabar Bergerak terhadap kesejahteraan masyarakat. Dia berharap, support nan diberikan melalui program itu dapat memberikan akibat positif bagi masyarakat.

“Bunda Sonya Fatmala (Ketua Jabar Bergerak KBB) berkomitmen untuk terus berupaya memberikan pelayanan dan support bagi masyarakat. Program Rutilahu Jabar Bergerak KBB ini adalah salah satu upaya kami dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama bagi nan membutuhkan,’’ kata Rozak kepada SekitarKita.id, Rabu (21/02/2024).

Selain membantu memperbaiki kondisi rumah, program Rutilahu Jabar Bergerak KBB juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pemilik rumah beserta keluarganya.

Terlihat dari foto dan video nan diterima SekitarKita.id, rumah Sukiman nampak dari depan gedung berdiri kokoh, pintu utama mempunyai ukuran 90 x 210 cm dengan ukuran lebar kusen berkisar antara 6-10 cm dan tebalnya 10-15 cm, dua jendela depan umumnya rumah layak di Indonesia.

 Rozak)Kondisi terkini rumah Sukiman pasca mendapatkan support Rutilahu dari Jabar Bergerak KBB (foto: Rozak)

Sedangkan genting rumah Sukiman kokoh menggunakan asbes, tembok herbal mengelilingi ruang tamu, kamar, dapur, bilik mandi terlihat megah. Kondisi itu jauh berbeda dari sebelumnya.

Dimana dulu family Sukiman tinggal di sebuah gedung berbahan bambu, beratap asbes dan berlantai tanah. Di dalam gedung itu terdapat kandang domba berukuran 2×5 meter, beberapa kandang unggas, dan sebuah bilik tidur sekaligus dapur berukuran 2×2 meter.

Jika tamu nan hendak ke rumah Sukiman bakal sedikit kebingungan. Rumah panggungnya nan mini itu memang tersembunyi berada di ujung gang dan tak punya akses keluar-masuk lazimnya rumah nan ada di sekelilingnya. Bagian depan, kiri, dan kanan rumah Sukiman dikelilingi semak belukar.

“Alhamdulilah rumah pak Sukiman sedang tahap renovasi, Jabar Bergerak KBB memberikan support berupa bahan baku material gedung berkualitas,” ujarnya.

Saat ini, kata Rozak, tahapan rehabilitasi rumah Sukiman nyaris mencapai 100 persen. Pembangunan terus digenjot agar segera dapat dihuni family dengan nyaman.

Kondisi rumah Sukiman (34) penduduk kampung Legoknangka, RT02/RW09, Desa Cempakamekar, Kecamatan Padalarang KBB dalam tahap pembaharuan (foto: Acep)Kondisi rumah Sukiman (34) penduduk kampung Legoknangka, RT02/RW09, Desa Cempakamekar, Kecamatan Padalarang KBB dalam tahap pembaharuan (foto: Acep)

“Saat ini baru mencapai 75 persen, hingga saat ini tetap dalam tahap pembangunan, doankan semoga lancar,” jelas Rozak.

Sementara itu, kerabat Sukiman sekaligus koordinator, Acep mengatakan, sumbangan para dermawan sedikitnya sudah dirasakan manfaatnya oleh family Sukiman, saat ini, kata dia, tahapan pembangunan rumah Sukiman tetap berproses.

“Alhamdulilah a sudah pembangunan rumah kang Sukiman support dari ibu Sonya Fatmala (Jabar Bergerak KBB), tinggal 30 persen lagi sudah nyaris jadi,” kata Acep saat dihubungi secara terpisah, Rabu.

Dirinya tak menampik support nan diberikan dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, sebelumnya, melalui Dinas Sosial (Dinsos) KBB dan Disperkim KBB berbareng Kemensos RI turut membantu family Sukiman.

Adapun support pemerintah seperti peralatan rumah tangga, kasur, sofa, lemari dan perangkat memasak kue (UMKM) serta perangkat tulis untuk anaknya ditambah 10 ekor ayam ternak untuk dikembang biakan family Sukiman.

“Alhamdulilah support dari pemerintah juga ada sebelum support Rutilahu turun, sekarang tetap tahap pembangunan,” jelas dia.

Kendati itu, dia mengaku tetap terkendala dalam penyelenggaraan pembangunan, pasalnya, anggaran untuk bayar para tukang tetap kekurangan.

Acep berharap, adanya uluran tangan dari semua pihak (donatur) untuk kiranya bisa membantu meringankan beban biaya pembangunan rumah Sukiman.

Bukan tidak bersyukur, kata dia, keadaan ekonomi family memang jauh dari kata layak, jangankan untuk bayar tukang, makan sehari-hari saja Sukiman kesulitan, dalam sehari Sukiman hanya mendapat duit sekitar Rp50 sebagai kuli serabutan.

““Dana untuk tukang tetap kurang, jadi kami minta support donator untuk bisa ikut andil, agar rumah Sukiman bisa segera selesai,” tandasnya.

Editor: Abdul Kholilulloh

Selengkapnya
Sumber Kabar SekitarKita
Kabar SekitarKita