S&P 500 melonjak, tetapi mengakhiri minggu ini dengan merah karena penurunan suku bunga Fed bulan Juni memudar Oleh Making an investment.com

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Making an investment.com– S&P 500 mengakhiri kenaikan dua minggu berturut-turutnya meskipun terjadi reli nan kuat pada hari Jumat lantaran laporan pekerjaan nan lebih kuat dari perkiraan tidak memicu lonjakan upah, menambah angan cushy touchdown bagi perekonomian.

Pada pukul 16:00 ET (21:00 GMT), naik 307 poin, alias 0,80%, naik 1,1%, dan bertambah 1,2%. Namun ketiga tolok ukur tersebut mengakhiri minggu ini di area merah lantaran kesempatan penurunan suku kembang pada bulan Juni menurun.

Nonfarm payrolls tumbuh lebih dari perkiraan pada bulan Maret

Information nan dirilis Jumat sebelumnya menunjukkan peningkatan 303.000 pekerjaan di bulan Maret, lebih besar dari perkiraan kenaikan 212.000.

Tingkat pengangguran mencapai 3,8%, turun dari 3,9% pada bulan sebelumnya, sementara pendapatan rata-rata naik 0,3% setiap bulan, sesuai dengan ekspektasi.

Peningkatan tajam dalam lapangan kerja baru nan diciptakan bulan lampau tidak memicu lonjakan bayaran nan menakut-nakuti laju inflasi nan lebih sigap lantaran jumlah orang nan memasuki pasar tenaga kerja, alias tingkat partisipasi, melonjak.

Meskipun kesempatan penurunan suku kembang The Fed pada bulan Juni turun menjadi 51% dari 59% pada hari sebelumnya, sehingga mendorong imbal hasil Treasury lebih tinggi, Morgan Stanley melanjutkan seruannya untuk melakukan penurunan suku kembang pada bulan Juni.

“Information tersebut menunjukkan ekspansi pasar tenaga kerja non-inflasi dan tidak mengubah arah The Fed untuk melakukan pemotongan pada bulan Juni,” kata Morgan Stanley.

bakal jatuh pace minggu depan, dan kemungkinan bakal memberikan lebih banyak petunjuk mengenai jalur suku bunga.

Apple menghentikan pekerjaan; Tesla memangkas nilai Style Y

Saham Apple (NASDAQ:) naik 0,5% setelah kreator iPhone mengumumkan bakal memberhentikan lebih dari 600 pekerja di California, kehilangan pekerjaan besar pertama sejak pandemi.

Tesla Inc (NASDAQ 🙂 turun 3,6% setelah kreator kendaraan listrik itu memangkas nilai beberapa SUV Style Y sekitar $5.000. Musk, sementara itu, membantah Reuters bahwa mereka membatalkan rencananya untuk memproduksi Style 2 nan berbiaya rendah.

Saham Johnson & Johnson (NYSE 🙂 datar setelah raksasa obat itu mengumumkan bakal membeli kreator peralatan medis Medis Gelombang Kejut (NASDAQ :), naik 2%, dalam kesepakatan $13,1 miliar.

Saham HubSpot (NYSE 🙂 naik 2% setelah Reuters melaporkan bahwa pemilik Google Alphabet (NASDAQ 🙂 telah berbincang dengan penasihatnya tentang kemungkinan membikin penawaran untuk perusahaan perangkat lunak pemasaran on-line dengan nilai pasar $35 miliar.

Saham daya mendorong nilai minyak lebih tinggi

Stok daya termasuk Energi Valero Perusahaan (NYSE :), Perusahaan Perminyakan Barat (NYSE :), Tukang roti Hughes Co (NASDAQ:) naik lebih dari 1%, didukung oleh lonjakan nilai minyak ke degree tertinggi dalam lima bulan lantaran memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah nan meningkatkan kekhawatiran atas pengetatan pasokan.

Iran, produsen OPEC terbesar ketiga, telah berjanji bakal membalas dendam terhadap Israel atas serangan terhadap kedutaan Iran di Suriah pada hari Senin, dan Israel telah berjanji untuk mempertahankan diri.

(Peter Nurse, Ambar Warrick berkontribusi pada tulisan ini.)

2024-04-06 07:28:38

www.making an investment.com

Selengkapnya
Sumber Kabar SekitarKita
Kabar SekitarKita