ARTICLE AD BOX
Oleh Milounee Purohit
BENGALURU (Reuters) – Rupee India hanya bakal menguat sedikit terhadap dolar AS selama tiga bulan mendatang lantaran Reserve Financial institution of India (RBI) menggunakan persediaan devisanya untuk mengelola volatilitas dan menjaga mata duit tetap relatif kuat, berasas jajak pendapat Reuters.
Meskipun sebagian besar mata duit negara berkembang telah melemah terhadap dolar sepanjang tahun ini, rupee diperdagangkan dalam kisaran ketat di 82,64/$-83,45/$ dan turun kurang dari 0,5%.
Stabilitas tersebut sebagian besar didorong oleh intervensi berkepanjangan RBI di pasar Valas. Cadangan devisanya baru-baru ini mencapai rekor tertinggi sebesar $642,63 miliar.
“Intervensi valas dua arah RBI untuk menjaga rupee tetap stabil telah membatasi volatilitas dibandingkan USD/Asia. RBI telah meningkatkan persediaan mata duit asingnya, jika memungkinkan, nan sekarang berada pada rekor tertinggi,” kata Dhiraj Nim, analis valas. mahir strategi di ANZ.
“Mereka percaya bahwa faktor-faktor tersebut, bukan nilai tukar, adalah garis pertahanan pertama terhadap guncangan eksternal. Kami memperkirakan tren ini bakal terus bersambung dan rupee bakal sedikit menguat pada tahun 2024.”
Rupee diperkirakan naik tipis menjadi 83,11/$ dalam sebulan dan 82,90/$ dalam tiga bulan dari nilai Rabu di 83,43/$, berasas jajak pendapat Reuters terhadap 46 analis kurs asing nan dilakukan pada 28 Maret-3 April.
Prospek tersebut sebagian besar tetap tidak berubah selama beberapa bulan dan tidak terpengaruh oleh kekuatan relatif buck sepanjang tahun ini.
RBI diperkirakan bakal mempertahankan suku kembang repo tidak berubah pada minggu ini dan kemudian menurunkannya pada kuartal ketiga. Federal Reserve AS diperkirakan bakal mulai mengurangi biaya pinjaman AS pada bulan Juni.
Namun akibat The Fed tidak hanya bakal menurunkan suku kembang di kemudian hari, tetapi juga memangkas suku kembang lebih sedikit dari perkiraan saat ini, semakin meningkat.
“Risiko utama terhadap pergerakan INR (Rupee India) adalah terdorongnya kembali siklus penurunan suku kembang The Fed setelah bulan Juni,” kata Aditi Gupta, ahli ekonomi di Financial institution of Baroda.
“Pertumbuhan (di AS) tetap bertahan, nan mungkin menyebabkan The Fed menunda siklus penurunan suku bunganya, nan bakal menyebabkan dolar menguat dalam waktu dekat.”
Namun, rupee diperkirakan naik nyaris 1,1% menjadi 82,50/$ dalam enam bulan dan sekitar 1,7% menjadi 82,00/$ dalam setahun.
(Untuk cerita lain dari jajak pendapat kurs asing Reuters bulan April 🙂
2024-04-04 15:43:15
www.making an investment.com