ARTICLE AD BOX
Bandung Barat | SekitarKita.id,- Aam Ruhiat salah seorang personil Kelompok Penyelenggara Pemungutan Surara (KPPS) di Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang meninggal dunia, pada Sabtu (17/02/2024).
Dikabarkan, petugas KPPS diduga mengalami kelelahan beberapa hari usai menjalani tugas pada pemungutan dan penghitungan bunyi Pemilu 2024.
Keluarga korban, Nata mengatakan, saat hari pencoblosan, Aam Ruhiat nan bekerja di di TPS 15 Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya terlihat sehat.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ia tak menyangka, jika sang adik meninggal bumi saat menjalankan tugas sebagai, selama bekerja sebagai petugas KPPS, Aam kurang tidur.
Nata pun menyesal, jika mengetahui dari awal tugas KPPS berat dan melelahkan, terlebih tanggung jawabnya besar, mungkin dia bakal melarang sang adik ikut berkecimpung di pemilu ini.
“Jika mengetahui dari awal bahwa adik saya bekerja sebagai personil KPPS, saya bakal melarangnya untuk terlibat dalam tugas tersebut,” ungkap Nata kepada wartawan dengan rasa penyesalan mendalam, Sabtu.
Lebih lanjut Nata menjelaskan, korban bekerja di TPS 15 Desa Citarik, Dia menjalani tugasnya melakukan proses penghitungan bunyi dari subuh hingga kembali menjelang subuh.
“Adik saya (Aam Ruhiat) diduga meninggal lantaran kelelahan akibat kurang tidur dan mengalami sesak nafas,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Tirtamulya, Ismail, membenarkan bahwa anggotanya berjulukan Aam Ruhiat meninggal dunia.
“Korban meninggal beberapa hari setelah penyelenggaraan pemilihan berlangsung,” kata Ismail.
Sebagai catatan, kematian tragis personil KPPS ini memberikan cerita sedih bagi family dan masyarakat setempat. Berharap metode dan teknis pemilu mendatang diperbaharui agar tidak memberatkan petugas dilapangan.
Diberbagai wilayah di Indonesia juga mengangalami perihal nan sama, ini menjadi sorotan pentingnya kesejahteraan dan keselamatan bagi para petugas penyelenggara pemilu.
Laporan: Andyka Nugroho
Editor: Abdul Kholilulloh