ARTICLE AD BOX
Metode peramalan (Forecasting) adalah salah satu langkah nan digunakan untuk mengendalikan produksi. Metode ini cukup umum digunakan oleh perusahaan besar. Namun, beberapa pelaku upaya mini dan menengah tetap belum memahami gimana menentukan jumlah peralatan nan kudu diproduksi.
Metode peramalan alias biasa disebut Forecasting ini memegang peran krusial sebuah usaha. Forecasting adalah langkah nan tepat untuk menekan kerugian akibat produksi berlebihan. Dalam menentukan berapa banyak peralatan nan kudu diproduksi, Forecasting menggunakan info historis sebagai acuan.
Selain bisa menentukan kapabilitas produksi, metode Forecasting juga berfaedah untuk menentukan persediaan, budgeting, pengadaan peralatan dan jasa, hingga rantai pasokan. Peramalan juga berfaedah untuk mengatasi banyak masalah upaya seperti anomali permintaan konsumen nan disebabkan oleh permintaan musiman dan perubahan kondisi ekonomi nasional dan global.
Pengertian Metode Peramalan (Forecasting)
Apa itu metode peramalan ? Metode peramalan (Forecasting) adalah metode nan digunakan untuk melakukan perencanaan secara efektif dan efisien. Metode Forecasting biasa digunakan untuk merencanakan kapabilitas produksi, budgeting, sampai pengadaan peralatan dan jasa untuk operasional bisnis.
Metode peramalan merupakan langkah nan terpat untuk mengatasi anomali permintaan konsumen di musim-musim tertentu. Tanpa Forecasting, perusahaan bakal susah berkembang lantaran kapabilitas produksinya tidak pernah sesuai dengan permintaan konsumen di lapangan.
Forecasting biasa dikerjakan oleh bagian pemasaran untuk memprediksi jumlah permintaan. Hasil peramalan lampau digunakan perusahaan untuk merencanakan aktivitas produksi alias operasional perusahaan. Data-data metode Forecasting digunakan agar produksi saat menjalankan upaya lebih efektif.
Manfaat utama dari Forecasting adalah bisa menekan pengeluaran dan menghindari kerugian akibat produksi berlebihan. Kapasitas produksi bakal disesuaikan dengan jumlah permintaan dari info Forecasting. Dengan begitu, jumlah produk di pasaran tidak berlebih, tidak mempengaruhi harga, dan meminimalisir kerugian akibat peralatan nan tidak terjual.
Tujuan Metode Peramalan
Tujuan metode peramalan adalah untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam menentukan kapabilitas produksi. Saat menjalankan bisnis, Anda memerlukan info pendukung untuk dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Menurut Heizer dan Render, metode peramalan alias Forecasting mempunyai tujuan, yaitu:
- Untuk mengevaluasi kebijakan perusahaan nan diambil saat ini alias di masa lalu, dan memandang pengaruhnya di masa depan
- Untuk memperhitungkan perkiraan time delay alias penundaan waktu dalam pembuatan keputusan upaya dan waktu untuk penerapan keputusan bisnis
- Untuk dijadikan dasar alias argumen dalam mengambil keputusan alias mengambil rencana. Dengan begitu, rencana upaya dan keputusan jadi lebih efektif.
Manfaat Metode Peramalan
Manfaat utama metode peramalan adalah agar perusahaan bisa mengambil keputusan nan efektif dan efisien. Perusahaan Anda bisa mengalokasikan anggaran secara tepat sasaran dan tidak berlebihan, alias kekurangan. Selain itu, ada beberapa faedah metode peramalan alias Forecasting, yaitu:
- Prediksi Masa Depan Perusahaan. Data Forecasting digunakan untuk memprediksi masa depan bisnis. Metode ini bisa dijadikan untuk memberi gambaran umum tentang arah perusahaan di masa depan.
- Memenuhi Permintaan Konsumen. Metode peramalan berfaedah untuk mengetahui perkiraan permintaan konsumen di masa depan. Dengan referensi info Forecasting, Anda bisa memenuhi permintaan peralatan dari pengguna dengan jumlah dan waktu nan tepat.
- Antisipasi Perubahan Tren Pasar. Metode peramalan digunakan untuk menghadapi anomali permintaan di musim tertentu. Dengan Forecasting, perusahaan bisa memprediksi kapan saatnya menambah kapabilitas produk, alias sebaliknya.
- Menjaga Keuangan Tetap Stabil. Data Forecasting sangat krusial untuk mengelola biaya operasional secara efektif dan efisien. Data tersebut bisa Anda gunakan untuk menentukan kapan saatnya meningkatkan kapabilitas produksi alias kapan waktu nan tepat untuk rekrutmen tenaga kerja baru.
Jenis Metode Peramalan (Forecasting)
Ada beberapa jenis metode peramalan nan perlu Anda ketahui, yaitu:
Forecasting Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu, metode peramalan alias Forecasting dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Jangka Panjang. Peramalan menggunakan data-data dari waktu nan panjang, biasanya dalam waktu 2 tahun alias lebih
- Jangka Menengah. Peramalan dengan menggunakan data-data dari waktu 3 bulan sampai 2 tahun
- Jangka Pendek. Peramalan menggunakan data-data dari waktu pendek ialah 0 sampai 3 bulan.
Forecasting Berdasarkan Fungsi dan Tujuan
Jika dilihat dari kegunaan dan tujuannya, jenis metode Forecasting bisa dibedakan jadi beberapa hal:
- General Business. Peramalan upaya secara keseluruhan mulai dari kondisi ekonomi, politik, sosial budaya, dan perihal lain nan bisa berpengaruh ke bisnis
- Sales Forecasting. Peramalan jumlah peralatan nan bisa dijual di masa depan berasas info penjualan di waktu sebelumnya
- Demand Forecasting. Peramalan untuk mengetahui perkiraan permintaan dan kondisi pasar di masa depan
- Financial Forecasting. Peramalan bermaksud untuk memperkirakan biaya dan modal nan bakal dikeluarkan di masa depan.
Forecasting Berdasarkan Ketersediaan Data
Secara umum pengertian Forecasting alias metode peramalan adalah aktivitas untuk mengestimasi kondisi nan bakal terjadi di masa depan dengan menggunakan info masa lalu. Intinya, Forecasting menggunakan info nan sudah berlalu untuk mengambil keputusan di masa depan. Berdasarkan data, jenis peramalan alias Forecasting adalah:
- Metode Kualitatif. Jenis peramalan nan digunakan saat perusahaan tidak punya cukup info untuk dianalisa. Hasil peramalan bakal lebih subjektif lantaran hasilnya bisa berbeda-beda. Jenis peramalan dengan metode kualitatif contohnya adalah: analisa info ekonomi, riset pasar, wawancara, alias diskusi.
- Metode Kuantitatif. Jenis peramalan nan digunakan saat perusahaan punya banyak info nan cukup. Maka hasil Forecasting bakal lebih jeli lantaran menggunakan pendekatan info dan angka. Keputusan nan diambil juga lebih efektif. Jangka waktu info nan diambil mulai dari 3 bulan alias 2 tahun sebelumnya.
Perbedaan Peramalan dan Perencanaan
Metode Peramalan (Forecasting) dan perencanaan (Planning) sering dianggap sama. Padahal keduanya mempunyai pengertian nan berbeda. Planning adalah hasil dari Forecasting. Proses perencanaan alias Planning dilakukan setelah perusahaan melakukan Forecasting alias peramalan terlebih dulu.
Data-data nan didapat dari metode peramalan digunakan untuk Planning, mulai dari: merencanakan anggaran, menentukan kapabilitas produksi, dan menyusun strategi upaya di masa depan. Jadi kesimpulannya, Peramalan adalah analisa untuk memperkirakan apa nan bakal terjadi di masa depan. Sedangkan Planning adalah perihal apa saja nan mau dicapai dalam periode tertentu.