ARTICLE AD BOX
13 Mar, 2019 11:45 3 comments
IP Address dalam penggunaannya terdiri atas dua bagian, ialah network ID dan Host ID. Network ID memperlihatkan alamat Network alias jaringan, sedangkan Host ID mengidentikasifikan alamat Host dalam network. Pengalokasian IP Address pada dasarnya adalah peroses memilih Network ID dan Host ID nan tepat untuk suatu jaringan. Syarat terbentuknya sebuah jaringan lokal adalah jaringan kudu dalam satu kelas IP nan sama, mempunyai IP Network dan IP Broadcast nan sama, namun IP Host-nya Berbeda. untuk menghubungkan dua jaringan dengan ID Network nan berbeda, dibutuhkan router sebagai jembatan penghubungnya. Tepat alias tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan nan hendak dicapai, ialah mengalokasikan IP Address seefisien mungkin.
terdapat beberapa patokan dasar dalam menentukan Network ID dan Host ID nan hendak digunakan. Aturan tersebut adalah sebagai berikut.
- Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan untuk pengalamatan IP Address. Karena IP Address ini secara default digunakan dalam keperluan loop-back ( Loop-Back adalah sebuah IP Address nan secara unik digunakan komputer untuk menunjukan dirinya sendiri ).
- Larangan menggunakan Host ID dimana semua bit-nya diset 1, lantaran bakal diartikan sebagai alamat Broadcast pada Subnetmask 255.255.255.0 ID Broadcast merupakan alamat nan mewakili seluruh personil jaringan. sebagai contoh pengalaman sebuah jalan A nan mempunyai beberapa sub seperti jalan A1, jalan A2 dan seterusnya. Pengiriman paket menuju alamat ini bakal menyebabkan paket ini diketahui oleh seluruh personil Network tersebut.
- Sebuah Network ID dan Host ID tidak boleh dikonfigurasikan pada bit 0 semua (seluruh bit disebut 0 seperti 0.0.0.0), lantaran IP Address dengan Host ID 0 diartikan sebagai alamat Network. Alamat Network adalah alamat nan digunakan untuk merujuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu Host. Host ID kudu unik dalam suatu Network. Artinya, dalam suatu Network, tidak boleh ada dua host dengan Host ID nan sama lantaran bisa berakibat terjadinya tabrakan info alias terjadinya perebutan IP nan berakibat terputusnya sambungan ke jaringan.
berikut bakal dijelaskan susunan range patokan kelas IP Address sesuai standart internasional.
Kelas A
Format : 0xxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx
Bit Pertama : 0
Panjang Net ID : 8 bit
Panjang Host ID : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah :126 kelas A ( 0 dan 127 dicadangkan )
Range : 1 . xxx . xxx . xxx sampai 126 . xxx .xxx .xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP address di setiap kelas A
Deskripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host nan besar
Kelas B
Format : 10xxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx
Bit Pertama : 10
Panjang Net ID : 16 bit
Panjang Host ID : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah :19.384 kelas B
Range : 128 . 0 . xxx . xxx sampai 191 . 255.xxx .xxx
Jumlah IP : 65.532 IP address di setiap kelas B
Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan dengan jumlah besar dan sedang.
Kelas C
Format : 110xxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx
Bit Pertama : 110
Panjang Net ID : 24 bit
Panjang Host ID : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 2.097 kelas C
Range : 192 . 0 . 0 . xxx sampai 223 . 255 .255 .xxx
Jumlah IP : 254 IP address di setiap kelas C
Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil.
Kelas D
Format : 1110xxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx
Bit Pertama : 1110
Bit Multicast : 28 bit
Bit inisial : 224 - 255
Deskripsi : Digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC 1112).
Kelas E
Format : 1111xxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx
Bit Pertama : 1111
Bit Multicast : 28 bit
Bit inisial : 248 - 255
Deskripsi : DiCadangkan untuk keperluan Eksperimen.
ket. diatas dapat dijelaskan lebih sederhana dengan tabel berikut.
Sementara , Network ID Host ID untuk masing masing kelas terlihat pada gambar berikut.
Metode clasess addresing (menyediakan rentang IP address dalam notasi Clasess Inter Domain Routing (CIDR)). bermaksud untuk mengatur sistem pengalamatan IP Address nan merujuk pada jaringan secara lebih spesivik disebut juga dengan network prepix. biasanya dalam menuliskan prepix alias CIDR suatu kelas IP address digunakan tanda garis miring (slash). diikuti dengan nomor nan menunjukan panjang nomor network prepix ini dalam bit.
Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 10.10.10.10/16, berfaedah prepixnya adalah 16 nan juga berfaedah bahwa subnetmask untuk IP address tersebut adalah 255.255.0.0 meskipun secara default untuk kelas A adalah 255.0.0.0 kondisi demikian berakibat pada jumlah penyediaan IP address untuk Host alias terminal nan semakin berkurang seiring penggunaan subnet tersebut.
IP Public adalah IP nan dikenal di seluruh jaringan internet di dunia. IP Privat adalah IP address secara unik tidak digunakan dalam penomoran alamat komputer lantaran sengaja dicadangkan sehingga hanya dapat digunakan dalam jaringan lokal, dengan langkah menyisakan blok berikut tiga ruangan alamat IP untuk internet (jaringan lokal).
berikut ini adalah pedoman nan kudu diperhatikan ketika memberikan sebuah alamat IP Privat untuk jaringan lokal.
- 0.0.0.0/8 → 0.0.0.1 sampai dengan 0.255.255.254 dengan jumlah Host untuk tiap jaringan adalah 16.777214
- 10.0.0.0/8 → 10.0.0.1 sampai dengan 10.255.255.254 dengan jumlah Host untuk tiap jaringan adalah 16.777214
- 127.0.0.0/8 → 127.0.0.1 sampai dengan 127.255.255.254 dengan jumlah Host untuk tiap jaringan adalah 16.777214
- 172.16.0.0/12 → 172.16.0.1 sampai dengan 172.16.255.254 dengan jumlah Host untuk tiap jaringan adalah 1.048.574
- 192.0.2.0/24 → 192.0.2.1 sampai dengan 192.0.2.254 dengan jumlah Host untuk tiap jaringan adalah 254
- 192.168.0.0/16 → 192.168.0.1 sampai dengan 192.168.255.254 dengan jumlah Host untuk tiap jaringan adalah 65.534
- 169.254.0.0/16 → 169.254.0.1 sampai dengan 169.254.255.254 dengan jumlah Host untuk tiap jaringan adalah 65.534
disamping itu, perlu diketahui juga bahwa alamat IP antara 169.254.0.0 hingga 169.254.255.255 disediakan untuk Automatic Private IP addressing alias DHCP. biasanya untuk LAN, Menggunakan 192.168.0.1, 192.168.0.2 dan seterusnya dengan subnetmask 255.255.255.0 ketika menetapkan alamat IP tetap untuk komputer di-local area network mini (LAN). jika terdapat sebuah server DHCP nan menyediakan pengalamatan IP secara otomatis, pada jaringan kudu diatur pengkonfigurasiannya sehingga tidak mengganggu konfigurasi IP tetap nan diterapkan pada masing - masing komputer klient.