ARTICLE AD BOX
Jika Anda pernah mendengar istilah-istilah ini dalam info science namalain statistik, tetapi tetap merasa bingung dengan pengertiannya, Anda berada di tempat nan tepat. Artikel ini dirancang untuk memberikan penjelasan nan jelas dan mendalam mengenai perbedaan antara info diskrit dan info kontinu, serta gimana kedua jenis info ini diaplikasikan dalam beragam kajian statistik.
Data merupakan kebenaran dan nomor nan dikumpulkan untuk tujuan analisis. Dalam bumi data, terdapat dua golongan besar, adalah info kualitatif dan info kuantitatif. Data kualitatif tidak bisa diukur dengan angka, sedangkan info kuantitatif berbudi pekerti numerik dan bisa diukur dengan angka.
Data kuantitatif sendiri terbagi lagi menjadi dua jenis, adalah info diskrit dan info kontinu. Meskipun kedua jenis info ini sama-sama berbentuk angka, mereka mempunyai karakter dan aplikasi nan berbeda. Pada tulisan kali ini, kami telah menyiapkan jawaban komplit untuk Anda mengenai definisi, contoh-contoh dari info diskrit dan info kontinu.
Apa nan membedakan keduanya? Bagaimana langkah penggunaannya dalam kajian data? Kami bakal menjelaskan semuanya dengan rinci untuk memastikan Anda mendapatkan pemahaman nan komprehensif. Mari kita mulai pembahasan ini dengan memandang apa itu info diskrit dan gimana perbedaannya dengan info kontinu.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Conversion Rate Fungsi, Manfaat dan Contohnya
Apa Itu Data Diskrit?
Data diskrit adalah salah satu jenis info kuantitatif nan berdomisili krusial dalam statistik dan pengetahuan data. Data ini mempunyai karakter unik, adalah hanya terdiri dari bilangan bulat dan dapat dihitung. Data diskrit tidak dapat dipecah menjadi nilai desimal namalain pecahan. Misalnya, jumlah siswa di kelas namalain hasil lemparan dadu.
Anda tidak mungkin mempunyai 25,5 siswa namalain hasil lemparan dadu nan menunjukkan nomor 4,5. Oleh lantaran itu, info diskrit selalu berupa bilangan bulat nan jelas dan terpisah. Data diskrit sering digunakan dalam beragam bagian lantaran sifatnya nan mudah dihitung dan diinterpretasikan.
Dalam survei asal wilayah mahasiswa di sebuah kampus, misalnya, Anda mungkin menemukan bahwa ada 10 mahasiswa dari Jakarta, 6 dari Aceh, dan 4 dari Bandung. Setiap nilai tersebut merupakan bilangan bulat nan menunjukkan jumlah perseorangan dari masing-masing daerah, nan tidak dapat dipecah lebih lanjut.
Visualisasi info diskrit biasanya dilakukan dengan menggunakan sketsa batang, garis bilangan, namalain tabel frekuensi. Misalnya, sketsa batang dapat digunakan untuk menunjukkan jumlah kendaraan di parkiran pada hari tertentu, di mana setiap batang mewakili jumlah kendaraan nan terhitung secara tepat tanpa fraksi.
Mengapa info diskrit dianalogikan dengan dadu? Karena setiap kali Anda melempar dadu, nomor nan muncul selalu berupa bilangan bulat dari 1 hingga 6, tanpa nilai desimal. Ini mencerminkan prinsip info diskrit nan mempunyai nilai-nilai terbatas dan tidak dapat dipecah menjadi bagian nan lebih kecil.
Selain contoh dadu, info diskrit juga bisa ditemukan dalam jumlah pasien di rumah sakit, ukuran sepatu, namalain jumlah ikan di kolam akuarium. Semua contoh ini menunjukkan jumlah nan pasti dan terukur dalam bilangan bulat.
Secara keseluruhan, info diskrit merupakan komponen krusial dalam kajian info lantaran memungkinkan Anda untuk membikin kalkulasi nan jelas dan jeli tanpa melibatkan nilai-nilai nan tidak nyata namalain tidak logis. Penggunaan info diskrit memudahkan dalam menyusun statistik nan dapat diandalkan dan mudah dipahami, sehingga sering menjadi pilihan dalam penelitian dan pengumpulan info sehari-hari.
Apa Itu Data Kontinu?
Data kontinu merupakan salah satu jenis info kuantitatif nan mempunyai nilai nan berkepanjangan dalam suatu rentang tertentu. Berbeda dengan info diskrit nan terbatas pada bilangan bulat, info kontinu dapat mengambil nilai di antara dua titik dengan menggunakan bilangan desimal namalain pecahan.
Misalnya, berat badan seseorang, waktu nan diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas, namalain suhu udara harian. Data kontinu umumnya diperoleh melalui pengukuran, sehingga rentang nilainya bisa sangat luas dan tidak terbatas. Dalam statistik, rentang pada info kontinu merujuk pada perbedaan antara pengamatan tertinggi dan terendah.
Hal ini membikin info kontinu mempunyai nilai kemungkinan nan tak terhingga dan dapat dipilih dalam rentang tertentu. Contoh lain dari info kontinu adalah tinggi badan seseorang, duit nan dimiliki, namalain jumlah waktu nan diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Dalam menyatakan waktu, Anda bisa mendapatkan nilai seperti 3,5 jam, nan secara logis dapat dijelaskan sebagai 3 jam dan 30 menit. Visualisasi info kontinu biasanya dilakukan menggunakan sketsa garis namalain histogram. Histogram adalah metode nan tepat untuk menyajikan info kontinu lantaran menunjukkan pengedaran gelombang di antara rentang nilai tertentu.
Jika terdapat kombinasi antara info kontinu dan diskrit, seperti saat menggambarkan hubungan antara waktu (kontinu) dengan jumlah produksi (diskrit), Anda dapat menggunakan bar chart sebagai perangkat visualisasi.
Baca Juga: Mengenal Green Ocean Strategy
Perbedaan Data Diskrit dan Data Kontinu
Perbedaan antara info diskrit dan info kontinu sangat krusial untuk dipahami, meskipun seringkali tetap membingungkan bagi beberapa orang. Data diskrit adalah bilangan bulat, sementara info kontinu adalah bilangan desimal namalain pecahan.
Ini adalah perbedaan mendasar nan menjadi dasar bagi karakter masing-masing jenis data. Secara garis besar, perbedaan antara info diskrit dan info kontinu mencakup beberapa aspek utama.
- Data diskrit mempunyai ruang dan titik nan lebih jelas antara beragam nilai di dalamnya, sementara info kontinu jatuh dalam urutan nan lebih berkelanjutan.
- Anda dapat menghitung info diskrit dengan mudah, sementara info kontinu tidak dapat diukur secara langsung.
- Dalam info diskrit, terdapat nilai nan berbeda namalain terpisah, sedangkan dalam info kontinu, nilai dapat mencakup beragam nilai di dalam suatu rentang.
Dari segi representasi grafis, info diskrit biasanya direpresentasikan dengan menggunakan sketsa batang, sementara info kontinu lebih sering direpresentasikan dengan histogram. Selain itu, tabulasi untuk info diskrit dilakukan terhadap nilai tunggal dan disebut pengedaran gelombang nan tidak terkelompok, sedangkan untuk info kontinu, tabulasi bisa dilakukan pada sekelompok nilai dan disebut pengedaran gelombang terkelompok.
Perbedaan lainnya adalah dalam pengelompokkan data. Klasifikasi nan saling inklusif dapat diterapkan untuk info kontinu, sementara pengelompokkan nan tidak inklusif lebih sesuai untuk info diskrit. Terakhir, dalam sketsa fungsi, info diskrit bakal menunjukkan titik-titik terisolasi, sedangkan info kontinu bakal menampilkan titik-titik nan terhubung dengan garis nan tidak terputus.
Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi jenis info nan Anda hadapi dalam kajian statistik namalain pengambilan keputusan. Sebagai contoh, hari dalam seminggu adalah contoh info diskrit, sementara nilai pasar suatu produk adalah contoh info kontinu.
Baca Juga: 7 Trik Memilih Strategi Konten Marketing
Contoh Data Diskrit
Data diskrit seringkali ditemui dalam kehidupan sehari-hari, dimana nilai-nilainya adalah bilangan bulat nan terbatas dan tidak dapat dibagi menjadi bagian nan lebih kecil. Contoh nan paling umum adalah jumlah hari dalam seminggu, sebulan, namalain setahun.
Misalnya, ketika Anda menghitung jumlah hari libur nasional dalam satu tahun, nilai-nilainya pasti berupa bilangan bulat seperti 8 namalain 10. Selain itu, info diskrit juga terlihat dalam jumlah orang dalam suatu lembaga namalain perusahaan. Anda dapat menghitung jumlah tenaga kerja di lembaga Anda, dan hasilnya bakal selalu berupa bilangan bulat.
Begitu pula dengan jumlah tas dan sepatu nan dimiliki seseorang, namalain jumlah personil family dalam satu rumah. Contoh lainnya adalah ketika Anda mengawasi jumlah sayuran nan dibeli seseorang di pasar. Misalnya, Banyu membeli 3 jenis sayuran dalam satu minggu, adalah sayur bayam, labu, dan daun kelor.
Jumlah jenis sayuran tersebut adalah info diskrit lantaran nilainya tidak dapat dibagi menjadi bagian nan lebih kecil, dan dalam perihal ini, nilainya adalah 3. Selain itu, info diskrit juga mencakup hasil lemparan dadu, di mana nilai-nilainya terbatas pada bilangan bulat dari 1 hingga 6.
Begitu juga dengan jumlah visitor pada suatu acara, nan merupakan bilangan bulat positif seperti 0, 1, 2, dan seterusnya. Dalam semua contoh tersebut, info diskrit mempunyai nilai nan terbatas dan tidak dapat dipecah menjadi bagian nan lebih kecil, sehingga sering digunakan dalam beragam kajian statistik dan pengambilan keputusan.
Contoh Data Kontinu
Data kontinu adalah jenis info nan mempunyai nilai nan dapat diukur dan mempunyai rentang nan tidak terbatas. Dalam kehidupan sehari-hari, Anda bakal menemukan beragam contoh info kontinu nan menggambarkan kejadian nan dapat diukur secara terus menerus.
Contohnya adalah suhu tubuh namalain suhu ruangan, nan dapat berkisar dari nilai tertentu hingga nilai nan lain tanpa pemisah nan jelas. Misalnya, suhu tubuh seseorang bisa menjadi 36,5 derajat Celcius pada suatu waktu dan kemudian berubah menjadi 37 derajat Celcius beberapa saat kemudian.
Selain itu, kecepatan kendaraan juga merupakan contoh info kontinu. Anda dapat mengukur kecepatan mobil namalain sepeda motor dari nilai minimum hingga nilai maksimum nan mungkin dicapai oleh kendaraan tersebut. Begitu juga dengan kecepatan namalain gelombang sinyal WiFi di rumah Anda, nan dapat bervariasi tergantung pada jarak dari router dan interferensi lainnya.
Contoh lain dari info kontinu adalah volume air namalain minyak dalam sebuah tangki, di mana nilai volumenya dapat berubah secara terus menerus tergantung pada pengisian namalain pengeluaran dari tangki tersebut. Durasi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah juga merupakan contoh info kontinu, lantaran waktu nan dibutuhkan bisa beragam dalam rentang waktu tertentu.
Dalam situasi kesehatan, berat badan namalain tinggi badan seseorang juga merupakan contoh info kontinu. Misalnya, ketika Anda mengukur berat badan bayi namalain tinggi badan seorang mahasiswa, nilai-nilai tersebut bisa berupa bilangan desimal nan sangat spesifik, seperti 3,85 kg namalain 172,3 cm.
Dalam kajian statistik, info kontinu sering diwakili menggunakan bilangan desimal namalain pecahan, dan rentang nilai nan tak terbatas memungkinkan untuk pengamatan nan lebih perincian dan presisi. Oleh lantaran itu, pemahaman tentang info kontinu sangat krusial dalam beragam konteks, mulai dari kesehatan, teknologi, hingga upaya dan keuangan.
Baca Juga: Apa Itu User Generated Content? Strategi Marketing Untuk Bisnis Anda!
Kesimpulan
Dalam memahami perbedaan antara info diskrit dan info kontinu, Anda telah mendapatkan gambaran nan jelas tentang kedua jenis info ini beserta contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Data diskrit terdiri dari bilangan bulat nan terpisah dan dapat dihitung dengan mudah, sementara info kontinu mempunyai rentang nilai nan tidak terbatas dan dapat diukur dalam bilangan desimal namalain pecahan.
Pentingnya memahami perbedaan ini terletak pada skill Anda untuk menginterpretasikan info dengan tepat dan menggunakan perangkat kajian nan sesuai. Misalnya, ketika Anda menangani info diskrit seperti jumlah siswa di sebuah kelas, sketsa batang bisa menjadi pilihan visualisasi nan tepat.
Namun, saat Anda mempunyai info kontinu seperti suhu tubuh, histogram mungkin lebih sesuai untuk menampilkan pengedaran frekuensinya. Dengan pemahaman nan mendalam tentang kedua jenis info ini, Anda dapat membikin keputusan nan lebih tepat dan jeli dalam beragam konteks, mulai dari pengetahuan pengetahuan hingga bisnis. Bagi Anda nan mau memulai proyek namalain upaya nan memerlukan jasa pembuatan website instan, jangan ragu untuk menggunakan jasa dari IDCloudHost. Dengan ratusan pilihan template sesuai kebutuhan upaya Anda