Kisah Ustaz Maulana 15 Tahun Berjuang Dapatkan Cinta Almarhum Istri, Kini Bahagia Sendiri

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta

Siapa nan tidak kenal Ustaz Maulana? Ustaz nan satu ini dikenal dengan style ceramahnya nan kalem dan menenangkan dengan begitu kerap menyapa jamaahnya di televisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak sejumlah besar nan tahu, Ustaz Maulana sekarang telah menjadi orang tua tunggal alias orang tua tunggal. Ia membesarkan keempat anaknya setelah istrinya Nur Aliah meninggal pada tahun 2019.

Setelah nyaris enam tahun hidup tanpa pasangan, Ustaz Maulana belum berencana mencari tau pasangan hidup lagi. Ia tetap sangat mencintai mendiang istrinya, Bunda.

Baginya, enam tahun tanpa istri bukanlah perihal nan berat. Ia mengenang perjuangan masa lalunya nan telah menanti cinta mendiang sepanjang 15 tahun sebelum pada akhirnya menikah.

“Untuk dapatkan mendiang istri saya, butuh waktu 15 tahun. Jadi (filmnya) Ada Apa Dengan Cinta (AADC) itu tidak sejumlah besar 15 Purnama. Aku sudah merasakannya sepanjang
“Itu nan ditunggu,” ungkapnya dikutip dari kanal YouTube Insertlive.

“Walaupun pernikahan saya hanya memperkuat 10 tahun, 5 bulan, dan 12 hari, saya bilang itu menurut saya hanya enam tahun. Saya dapat nunggu 15 tahun, apalagi hanya enam (tahun),” lanjutnya.

Lebih lanjut, Ustaz Maulana juga membagikan salah satu obrolan antara keduanya di masa lalu. Ternyata dia dan sang istri sempat berbincang tentang kematian.

“Kami berdua selalu bicara soal kematian. Saya selalu bilang, 'Kalau kematian menjemput saya duluan, ya sudah'. Tapi dia bilang, 'Enggak, Kak. Lebih baik saya nan berjalan duluan. Kalau saya nan berjalan duluan, anak-anak dijamin bapaknya',” kenangnya.

Dekat dengan anak-anak setelah istrinya meninggal

Kini, Ustaz Maulana tinggal berbareng keempat anaknya. Sepanjang menjadi orang tua tunggal, dia mengaku mempunyai hubungan dekat dengan mereka.

Ustaz Maulana juga mengaku berupaya menjadi orang tua nan baik bagi anak-anaknya. Demi memenuhi amanah sebagai orang tua, dia tak pernah memarahi alias apalagi memukul anak-anaknya.

“Anak pertama saya bakal berumur 15 tahun pada bulan Juni nanti. Sepanjang 15 tahun mempunyai empat orang anak, saya minta maaf, saya tidak pernah marah kepada anak-anak saya, tidak pernah memukul anak-anak saya,” jelasnya.

Untuk menjaga hubungan baik dengan anak-anaknya, Ustaz Maulana pada nyatanya tetap memprioritaskan mereka. Meski disibukkan dengan beragam pekerjaan, dia selalu dapat memastikan perannya sebagai orang tua tetap ada untuk anak-anaknya.

Ada pula beberapa perihal nan terus dia jaga demi anak-anaknya. Mulai dari menghabiskan waktu bersama, liburan, menjadi kawan menyampaikan isi hati untuk, memberikan apresiasi, mencapai merayakan ulang tahun.

“Kadang anak-anak tidak cocok dengan lingkungannya, karena saat mereka butuh menyampaikan isi hati untuk, mereka butuh kawan ngobrol. Saya selalu masuk ke bilik anak, bicara dengan mereka tentang apa nan mau mereka katakan.

“Bermain dengan anak itu penting, kemudian ulang tahunnya (dirayakan). Kemudian berikutnya adalah ketika mereka meraih sesuatu. Jadi kedekatan kita dengan anak itu pada nyatanya (penting) karena itu amanah, itu bagian dari diri kita.

Peran Ayah Bagi Anak

Ustaz Maulana membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi suami dan ayah nan baik bagi personil keluarga, Bunda. Tentu saja, upayanya ini bisa memberikan akibat positif, terutama bagi anak-anaknya.

Penting untuk diketahui bahwa pola asuh seorang ayah memengaruhi kesejahteraan anak di masa depan, Mother. Dalam beberapa observasi, ketika anak-anak mempunyai hubungan dekat dengan ayahnya, mereka condong menghindari perilaku berisiko. Anak-anak mini condong mempunyai hubungan nan sehat dan stabil saat mereka dewasa.

Anak-anak juga condong mempunyai skor tes IQ nan lebih tinggi pada usia tiga tahun dan merasakan lebih minim masalah psikologis sejauh hidup mereka. Ini mungkin saja karena para ayah menganggap serius peran mereka.

“Ketika ayah terlibat aktif dengan anak-anaknya, anak-anak bakal tumbuh dengan lebih baik. Observasi memperlihatkan bahwa ayah berkedudukan krusial dalam perkembangan anak,” ujar Paul Amato, PhD, seorang sosiolog nan mempelajari hubungan orang tua dan anak di Pennsylvania State College, seperti dikutip dari Kebapakan.

Peran Ayah dalam Perkembangan Anak

Kehadiran seorang ayah dalam pengasuhan anak bakal memengaruhi tumbuh kembang anak. Untuk argumen itu, krusial untuk mengetahui 13 peran ayah dalam keluarga, seperti dilansir dari beragam sumber:

1. Teman bermain

Ibu mungkin saja lebih pandai mengasuh anak-anaknya, namun ayah adalah kawan bermain nan hebat. Terutama untuk permainan nan melibatkan keahlian motorik kasar dan aktivitas fisik.

Dari bermain kuda saat balita mencapai menendang bola saat anak prasekolah mencapai berkompetisi dalam permainan video saat remaja, seorang anak selalu mencari tau berbarengan dengan Ayahnya.

Penting untuk dicatat, sebagai seorang ayah, janganlah terlalu sibuk mencapai tidak sempat luangkan waktu untuk bermain dengan anak Anda. Sebab kebanyakan ayah tidak pandai berbincang dan melakukan percakapan panjang, bermain dengan anak-anak merupakan media komunikasi nan terbaik.

2. Guru

Dilaporkan Menjadi Orang Tua, Ayah adalah pembimbing pertama dalam hidup seorang anak. Tidak peduli berapa pun usianya, mereka selalu ingat bahwa ayah mereka mengajari mereka langkah mengendarai sepeda, bahwa mereka bermain sepak bola untuk pertama kalinya berbareng Ayah.

Teruskan membaca di laman berikutnya, Ibu.

Untuk ibu nan mau membagikan pertanyaan mengasuh anak dan dapat dapatkan sejumlah besar memberi secara tanpa biaya, yuk bergabung Komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik DI SINI. Tanpa dipungut biaya!

Selengkapnya
Sumber Kabar SekitarKita
Kabar SekitarKita