ARTICLE AD BOX
Kabupaten Bekasi | SekitarKita.id,- Kembali carut marut kasus nan melibatkan Suwandi Kepala Desa (Kades) Pantai Hurip, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi kian meradang.
Pasca pernyataan tenteram di media massa baru-baru, kejanggalanpun mencuat ditengah bentrok dengan masyarakat. Hal itu justru menambah deretan kasus kades kontroversial di Kabupaten Bekasi.
Sebelumnya, kasus pesta miras dan gambling di instansi Desa Pantai Hurip nan melibatkan Kades Suwandi belum reda, muncul bentrok baru antara penduduk dan Kades Suwandi.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sebanyak 12 pegawai desa dipecat secara sepihak hanya lantaran menanyakan potongan honor tanpa argumen jelas. Hal itu nan memicu kekesalan penduduk dan mendesak kades Suwandi mundur dari jabatannya.
Teranyar, penduduk melakukan tindakan penggembokan (penyegelan) instansi Desa Pantai Hurip corak protes terhadap pemimpin nan dirasa arogan dalam melakukan tindakan.
Bak monster tak punya hati, Kades Suwandi tidak berpihak kepada penduduk miskin ditengah himpitan ekonomi serba sulit, 12 orang pegawai desa malah di pecat.
Menanggapi perihal ini, personil BPD Pantai Hurip, Sanusi Nasihun mengatakan, dia menduga perdamaian antara dua lembaga tersebut tidak komplit (syah).
“Terkait pertemuan nan difasilitasi Polsek Babelan dan Kecamatan Babelan itu tidakak lengkap, lantaran undangnya itu mendadak,” kata Sanusi saat dikonfirmasi wartawan melalui aplikasi perpesanan, Sabtu (27/01/2024).
Ia menjelaskan, pada undangan itu, tidak hadirnya ketua BPD Desa Pantai Hurip lantaran aspek kesehatan dan juga undangan tersebut di kirim secara mendadak.
“Kebetulan ketua BPD sedang sakit, saya juga lagi di Jakarta memang undangan itu mendadak, saya mendapatkan info rapat itu hanya penjelasan masalah nan sudah lampau tidak ada solusi,” jelasnya.
Sanusi menyebut, pada intinya, Kades Pantai Hurip ada niatan untuk berembuk lantaran menghadapi persiapan pemilu 2024, dengan dalih, untuk menjaga ketertiban dikalangan masyarakat.
“Kita dihadapi persiapan pemilu tinggal beberapa hari lagi, kita cooling down sebentar. BPD sendiri belum merekomendasi untuk memfasilitasi seperti apa, lantaran bagi kita di BPD tetap bisa untuk menata Desa Pantai Hurip lebih baik lagi,” jelasnya.
Sampai buletin ini dilasnsir belum ada keterangan dari pihak kepala Desa Pantai Hurip, Suwandi kepada redaksi SekitarKita.id nan memberitakan awal, justru melakukan penjelasan kepada pihak lain seolah melakukan pembelaan.
Laporan: Darto
Editor: Abdul Kholilulloh