ARTICLE AD BOX
Kita semua mempunyai standar dan cita-cita dalam hubungan kita, dan apa nan mau dan tidak mau kita tanggung. Semua orang bertanya-tanya gimana langkah berjumpa bagian jiwa mereka, tapi kita tidak pernah betul-betul berupaya menemukan bagian jiwa kita. Kita mempunyai teori tentang seperti apa hubungan nan “commonplace”, berasas contoh-contoh nan kita lihat di sekitar kita – baik dan buruk. Ketika suatu hubungan tampaknya tidak preferrred seperti nan kita pikirkan alias sesuatu nan pernah kita lihat sebelumnya, kita secara otomatis berasumsi bahwa itu salah dan mulai ragu. Kita kudu mendengarkan hati kita ketika suatu hubungan terasa salah dan tidak memperkuat hanya lantaran sudah acquainted.
TERKAIT: 25 Tanda Pasti Anda Benar-benar Siap Untuk Suatu Hubungan – Menurut Para Ahli
Ketika keraguan mulai muncul saat Anda berkencan, tanyakan pada diri Anda satu pertanyaan: Apakah ini sukses untuk saya? Saya menyukai laki-laki nan mempunyai ambisi, dan di Los Angeles itu mungkin berfaedah dia bekerja hingga larut malam alias di akhir pekan. Saya dulu menjalani kehidupan ini, jadi saya betul-betul berpikir ini bakal baik-baik saja bagi saya. Saya mengerti. Saya sudah menjalaninya, tapi seperti nan saya telaah di tulisan “Bagaimana Kita Memberi dan Menerima Cinta”, saya menerima cinta seiring berjalannya waktu.
TERKAIT: 10 Pertanyaan Untuk Ditanyakan pada Pria Untuk Mengetahui Apa Niatnya
Jika laki-laki itu tidak punya waktu untuk saya, saya bakal terus-menerus mempertanyakan posisi kami, dan itu tidak sukses bagi saya. Saya kudu berkencan dengan laki-laki seperti ini berulang kali sampai saya menyadari apa masalahnya, dan sekarang saya tahu saya memerlukan laki-laki nan siap sedia pada Sabtu malam. Itulah nan sukses untuk saya. Saya baru-baru ini mengubah makna laki-laki “commonplace” bagi saya. Berpegang teguh pada perihal ini memerlukan upaya lantaran ketika saya berkencan dengan laki-laki commonplace, dia tidak mempunyai karisma seperti nan biasa saya miliki, dan saya otomatis berpikir itu salah dan meragukan hubungan tersebut.
TERKAIT: 10 Tanda Sah Dia Akhirnya Akan Berkomitmen Dan Siap Untuk Hubungan Serius
Berkencan dengan norma lama saya tidak sukses untuk saya. Jadi saya kudu berpegang pada apa nan saya tahu saya butuhkan, dan ketika saya melakukannya, perihal itu membukakan saya pada jenis laki-laki nan betul-betul baru – jenis laki-laki nan lebih baik – nan bekerja untuk saya. Keraguan itu bagus. Hal ini dapat menimbulkan tanda bahaya, dan membantu Anda mengakses posisi Anda sebenarnya dalam suatu hubungan selama Anda melihatnya sebagai kesempatan untuk bertanya pada diri sendiri apa nan sukses dan tidak untuk Anda. Dalam suatu hubungan, tidak ada cita-cita. Tidak ada peraturan. nan ada hanyalah apa nan kita ciptakan satu sama lain. Apakah itu sukses untuk Anda?
Cerita Terkait Dari YourTango:
TERKAIT: Bagaimana Mengetahui Jika Dia 'Orangnya' — Dan Apa Artinya
Ravid Yosef adalah pembimbing kencan dan hubungan. Dia adalah penulis kolom nasihat nan mapan, Praktisi NLP Bersertifikat, dan pemasar pemenang penghargaan.
www.yourtango.com