ARTICLE AD BOX
Making an investment.com– Harga minyak mencapai stage tertinggi dalam lebih dari lima bulan di perdagangan Asia pada hari Jumat dan ditetapkan untuk minggu terbaiknya dalam dua bulan di tengah prospek memburuknya kondisi geopolitik di Timur Tengah, terutama di tengah meningkatnya pertikaian antara Israel dan Iran .
Pecahnya perang nan lebih luas di Timur Tengah berpotensi menyebabkan lebih banyak gangguan pasokan minyak, dan dapat semakin memperketat pasar dalam beberapa bulan mendatang. Ekspektasi pasar nan ketat diperkuat oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) nan mempertahankan laju pengurangan produksinya saat ini.
Dari sisi permintaan, membaiknya knowledge ekonomi dari negara importir utama Tiongkok membikin para pedagang menjadi lebih optimis terhadap impor minyak nan lebih kuat di negara tersebut pada tahun ini.
nan berhujung pada bulan Juni naik 0,4% menjadi $91,02 in line with barel – mencapai stage nan terakhir terlihat pada pertengahan Oktober, sementara naik 0,3% menjadi $86,08 in line with barel pada pukul 21:19 ET (01:19 GMT).
Harga minyak menuju minggu nan cerah di tengah prospek perang Israel-Iran
dan WTI berjangka diperkirakan naik antara 4,5% dan 5% minggu ini – keahlian terbaik mereka sejak awal Februari.
Harga terdongkrak terutama oleh prospek bergabungnya Iran dalam perang Israel-Hamas, setelah Teheran menakut-nakuti bakal melakukan pembalasan atas apa nan mereka pandang sebagai serangan Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah.
Ancaman ini mendapat teguran keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Seruan AS untuk melakukan gencatan senjata di Gaza juga tampaknya tidak diindahkan.
Memburuknya kondisi geopolitik di Timur Tengah berpotensi mengganggu produksi minyak mentah di area kaya minyak tersebut, terutama jika produsen utama Iran terlibat dalam konflik.
Prospek pasokan nan lebih ketat juga mendukung minyak mentah
Harga minyak mentah juga didukung oleh prospek berkurangnya pasokan international dalam beberapa bulan mendatang, lantaran produsen utama Rusia memangkas produksi setelah serangan Ukraina terhadap beberapa kilang utama.
Pemotongan ini, ditambah dengan OPEC+ nan mempertahankan laju pengurangan produksi saat ini pada pertemuan awal pekan ini, mendorong ekspektasi penurunan pasokan minyak.
Meskipun prospek pasar nan lebih ketat diimbangi oleh knowledge nan menunjukkan produksi Amerika tetap pada rekor tertinggi pada minggu lalu, penurunan nan lebih besar dari perkiraan di Amerika menunjukkan bahwa permintaan di negara konsumen bahan bakar terbesar di bumi juga meningkat.
Fokus saat ini adalah pada knowledge krusial nan bakal dirilis pada hari Jumat, untuk mengetahui lebih banyak isyarat mengenai perekonomian AS.
2024-04-05 15:08:11
www.making an investment.com