ARTICLE AD BOX
Bandung Barat | SekitarKita.id,- Pesta kerakyatan tahun ini di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyisakan duka bagi para petugas nan mengawal pemilihan umum (pemilu) 2024.
Mumuh Muchroni (58) misalnya, personil Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) penduduk Kampung Babakan Cianjur, RT04/RW10, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah KBB tutup usia, pada Ahad (18/02/2024).
Selama menjalankan tugas, almarhum (anggota KPPS) berjaga di tempat pemungutan bunyi (TPS) 04, Desa Gadobangkong itu diduga kelelahan usai dua hari pemungutan dan penghitungan suara.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pantauan SekitarKita.id, Minggu (18/02/pukul 19.45 WIB suasana haru menyelimuti rumah duka, tenda warna biru terpasang didepan rumah Mumun Muchroni, bunyi pengajian silih berganti dari para peziarah menggema setiap perspektif ruangan rumah almarhum.
Jenazah Mumuh sudah selesai dikafani, rencananya almarhum bakal disemayamkan besok hari pada Senin (19/02/2024) di tempat pemakaman umum (TPU) terdekat di Kampung Babakan Cianjur, Desa Gadobangkong.
“Kami baru saja melayat dari rumah duka Pak Mumuh Muchroni, personil KPPS TPS 04, Desa Gadobangkong nan hari ini meninggal dunia. Kami dapat info beliau meninggal bumi sekitar pukul 14.30 WIB,” kata Camat Ngamprah, Agnes Virganty saat ditemui di rumah duka, Minggu malam.
Agnes menyebut, mendiang Mumuh menjalani perawatan di rumah sakit lantaran kondisi kesehatannya terus menurun sejak Minggu pagi, aspek kelelahan akibat bekerja sebagai KPPS menjadi salah satunya.
“Memang kemarin nan berkepentingan ini mengawal pesta demokrasi. Dari pihak family tadi bilang almarhum mengeluh pusing pagi hari, kemudian dibawa ke rumah sakit. Kemungkinan ya kelelahan, aspek bekerja kemarin sebagai KPPS,” ujar Agnes.
Dijelaskan Agnes, mendiang Mumuh bakal dimakamkan pada Senin (19/2/2024). Saat ini pihak family tetap menunggu kehadiran anak almarhum nan bekerja di luar kota.
“Tadi pelayat terus berdatangan untuk takziyah, Insyaallah husnul khatimah. Informasinya besok pagi dimakamkan, lantaran tetap menunggu personil keluarganya nan lain. Intinya kami turut berbelasungkawa,” tandas Agnes.
Sementara itu, Aldi Faisal (27) sepupu korban mengatakan, almarhum meninggal sekitar pukul 14.05 WIB di rumah sakit (RS) Indra Medical Center (IMC) Gadobangkong. Mumuh sebelumnya mengeluhkan kondisi kesehatan.
“Sebelumnya udah enggak lezat badan dan sebagainya, 1 hari sebelum pemungutan bunyi sudah ngeluh, katanya badan pada sakit pusing lantaran rasa tanggung jawab almarhum memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya,” kata Aldi.
Ia menjelaskan, pihak personil KPPS lainnya juga sudah menyarankan almarhum untuk beristirahat. Kendati itu, dia tetap memaksakan lantaran ini merupakan tanggung jawab korban sebagai petugas KPPS.
“Udah di saranin untuk istirahat, cuman kembali lagi itu sudah tanggung jawab pekerjaan, cuman beliau bilang tidak sampai larut malam, memang sih jam 10 udah pulang,” ujarnya.
Namun keesokan harinya pas pemungutan bunyi 14 Februari 2024, korban selesai melaksanakan tugasnya hingga larut malam sekitar pukul 01.00 WIB awal hari. Kembali Mumuh kata Aldi, keluhkan kesehatan.
“Saya ikut mendampingi korban sampai pencoblosan selesai, beres kerjaan beliau sampai jam 01.00 malam pulang kerumah istrihat, jika nan lain sampai jam 03.00 WIB, terus ngeluh kesehatan lagi cuman bilangnya indikasi biasa,” jelasnya kembali.
“Lalu almarhum pingsan dan dilarikan beberapa klinik terdekat pada tutup, akhirnya dirujuk ke RS Kharisma namun di IGD penuh lampau ke RS IMC udah kena serangan jantung dan meninggal dunia, insya Allah dimakamkan besok semua anaknya sudah pada kumpul,” sambungnya.