Dolar terguncang oleh geopolitik dan kegelisahan pra-kerja Oleh Reuters

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Oleh Amanda Cooper

LONDON (Reuters) – Dolar menuju pelemahan mingguan pertama dalam sebulan pada hari Jumat, namun menjauh dari posisi terendah dua minggu, menjelang laporan utama ketenagakerjaan AS hari ini, sementara ketegangan di Timur Tengah membikin penanammodal tetap gelisah. .

Permintaan terhadap mata duit safe-haven, berbareng dengan lebih banyak peringatan dari otoritas Jepang, membantu mengirim yen ke degree tertinggi dalam dua minggu terhadap dolar.

Investor mewaspadai perkembangan di Timur Tengah setelah Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis menakut-nakuti bakal memberikan support bagi serangan Israel di Gaza jika negara tersebut mengambil langkah nyata untuk melindungi pekerja support dan penduduk sipil.

Dolar mengalami minggu nan penuh gejolak, jatuh dari degree tertinggi dalam lima bulan ke degree terendah dalam dua minggu setelah perlambatan tak terduga dalam pertumbuhan jasa AS mendukung ekspektasi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga.

Harga kemudian rebound setelah komentar pada hari Kamis dari Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari, nan bukan merupakan pemilih di komite penetapan kebijakan tahun ini, bahwa penurunan suku kembang mungkin tidak diperlukan tahun ini jika inflasi terus terhenti.

Para penanammodal telah berjuntai pada ekspektasi mereka mengenai seberapa besar kemungkinan The Fed bakal menurunkan suku bunganya tahun ini, dengan pemotongan tiga perempat poin menjadi skenario nan paling mungkin terjadi saat ini.

Namun kekuatan perekonomian nan terus berlanjut, seiring dengan kenaikan nilai komoditas, mulai dari minyak, hingga kopi dan kakao, semakin memperumit gambaran inflasi.

Indeks , nan mengukur keahlian dollar terhadap sekeranjang mata duit utama, terakhir naik 0,1% pada 104,27.

“Ada kekhawatiran mendasar bahwa Federal Reserve mungkin tidak dapat menurunkan suku kembang sebanyak tiga kali, seperti nan telah mereka tunjukkan. Setiap komentar dari pembicara Federal Reserve, baik mereka pemilih alias bukan, nan mendukung sikap nan lebih hawkish bakal membikin pasar sedikit gelisah,” kata mahir strategi pasar senior Town Index, Fiona Cincotta.

“Menambah ketegangan geopolitik dan itu juga membikin pasar gelisah. Hal lainnya adalah nilai komoditas,” katanya.

Para pejabat termasuk Ketua Fed Jerome Powell telah menegaskan kembali perlunya lebih banyak perdebatan dan information sebelum suku kembang turun.

Pasar konsentrasi pada rilis laporan ketenagakerjaan bulanan AS pada hari Jumat nanti. Ekonom nan disurvei oleh Reuters memperkirakan 200.000 pekerjaan bakal ditambahkan pada bulan Maret.

“Pasar kemungkinan bakal sensitif terhadap kejutan apa pun dalam information pekerjaan hari ini untuk menilai jalur kebijakan moneter mulai saat ini,” kata Charu Chanana, kepala strategi mata duit di Saxo.

Sementara itu, otoritas Jepang terus melakukan perlawanan terhadap pelemahan mata duit nan berlebihan.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki pada hari Jumat menegaskan kembali tekad pemerintah untuk mengambil tindakan nan tepat terhadap penurunan tajam yen.

Gubernur Financial institution of Japan Kazuo Ueda mengatakan financial institution sentral dapat “merespons dengan kebijakan moneter” jika pelemahan yen mempengaruhi perekonomian negara dengan langkah nan susah untuk diabaikan, surat berita Asahi melaporkan pada hari Jumat.

Ueda juga mengatakan inflasi kemungkinan bakal meningkat dari “musim panas menuju musim gugur” lantaran kenaikan penghasilan mendorong kenaikan harga, nan merupakan petunjuk terkuatnya bahwa kenaikan suku kembang mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang.

Yen menguat ke degree tertinggi dua minggu di 150,81 terhadap dolar sebelum mengurangi kenaikannya dan diperdagangkan pada 151,345.

Otoritas Jepang kemungkinan bakal melakukan intervensi di pasar mata duit untuk membeli yen jika yen menembus jauh di bawah 152 in step with dolar, kata mantan diplomat mata duit terkemuka Tatsuo Yamazaki pada hari Kamis.

 Euro, dolar Hong Kong, dolar AS, yen Jepang, pound, dan duit kertas 100 yuan Tiongkok terlihat dalam ilustrasi gambar ini, 21 Januari 2016. REUTERS/Jason Lee/Ilustrasi/File Foto

Di tempat lain, euro stabil di $1,0834, sementara sterling turun 0,1% menjadi $1,263.

Dalam mata duit kripto, bitcoin turun 1,6% menjadi $66.930.

Selengkapnya
Sumber Kabar SekitarKita
Kabar SekitarKita