Bioteknologi sudah matang untuk 'jalur pembuatan kesepakatan'

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Making an investment.com — FDalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa perspektif pasar nan rentan terhadap pembuatan kesepakatan seperti halnya industri pengetahuan hayat.

Dipicu oleh tingginya permintaan bakal inovasi, sifat siklus dari kesenjangan paten, dan persediaan kas nan besar di antara para pemain utama, sektor ini secara konsisten menghadirkan kesempatan menarik bagi penanammodal nan dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan tren nan tepat.

Bukan suatu kebetulan, aktivitas merger jasa kesehatan tetap handal sepanjang tahun 2022 dan 2023, ketika kondisi finansial nan ketat menyebabkan penurunan quantity merger dan akuisisi world masing-masing sebesar 37% dan 25%.

Saat ini, ketika AS dan kreator kesepakatan world menunjukkan pemulihan nan substansial, dan ketika The Fed bersiap untuk menurunkan suku bunga, industri ini mungkin berada di periode 'pengambilalihan', kata sumber industri nan dikonsultasikan oleh Making an investment.com.

“Selama dua tahun terakhir, valuasi perusahaan bioteknologi turun lantaran kenaikan harga. Hal ini menghasilkan titik nilai nan lebih baik bagi pihak pengakuisisi dan lebih sedikit pilihan pembiayaan untuk perusahaan bioteknologi kecil,” Li Watsek, analis bioteknologi di Cantor Fitzgerald, mengatakan secara eksklusif kepada Making an investment.com.

Komentar Li mengikuti laporan biofarmasi terbaru Cantor Fitzgerald, di mana perusahaan riset tersebut memperkirakan aktivitas merger dalam industri ini bakal tumbuh secara signifikan tahun ini, didukung oleh berkembangnya sektor onkologi. “Kami optimis terhadap prospek (M&A) pada tahun 2024, didorong oleh kekuatan biofarmasi nan signifikan pada tahun 2023 (tertinggi kedua dalam satu dekade), pertumbuhan pasar onkologi world nan tak tertandingi (+$142 miliar pada tahun 2028E vs. 2022), dan pasokan nan melimpah penemuan dari bioteknologi,” kata laporan itu.

Dikonsultasikan secara eksklusif oleh Making an investment.com, raksasa farmasi AstraZeneca (NASDAQ 🙂 mengisyaratkan pihaknya sedang memindai pasar untuk mencari peluang. “Kami selalu mengawasi masa depan untuk mencari teknologi baru nan melengkapi portofolio kami, dan kami melakukan investasi strategis pada teknologi dan platform baru nan kami yakini berpotensi mengubah masa depan bumi kedokteran hingga akhir dasawarsa ini dan seterusnya” kata ahli bicara perusahaan.

Konsolidasi Layanan Kesehatan Meningkat – Onkologi Memimpin

Prospek positif telah menghasilkan beberapa merger tahun ini. Menurut Needham Analysis, sektor bioteknologi mengalami general 13 transaksi M&A di Q1, tujuh diantaranya merupakan transaksi perusahaan publik dan enam transaksi swasta. Angka-angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata triwulanan sebesar 8,2 nan diamati sejak tahun 2018.

Di antara nan paling menonjol adalah akuisisi Fusion Prescribed drugs (NASDAQ 🙂 nan dilakukan AstraZeneca baru-baru ini senilai $2,4 miliar, nan merupakan premi 97% dari nilai penutupan Fusion sebelum kesepakatan. “(Akuisisi ini) menandai langkah maju nan besar dalam mewujudkan ambisi kami untuk mengubah pengobatan kanker dan hasil bagi pasien dengan mengganti pengobatan tradisional seperti kemoterapi dan radioterapi dengan pengobatan nan lebih bertarget,” kata AstraZeneca kepada Making an investment.com.

Hal ini menyusul pengambilalihan developer obat kanker Ambrx Biopharma oleh Johnson & Johnson (NYSE:) senilai $2 miliar pada bulan Januari dan pembelian Harpoon Therapeutics (NASDAQ:) oleh Merck (NYSE:) senilai $680 juta, nan memperkuat jalur pengobatan kanker grup tersebut.

Banyaknya merger nan terjadi baru-baru ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan secara strategis menargetkan pasar onkologi, nan diperkirakan bakal melonjak hingga $323 miliar pada tahun 2028, didorong oleh penemuan dan pengembangan obat generasi baru. “Onkologi adalah bagian terapi terbesar AstraZeneca, mewakili 40% dari general pendapatan kami pada tahun 2023, meningkat 21% dari tahun ke tahun,” jelas AZN.

“Radiofarmasi mempunyai potensi untuk mendapatkan daya tarik setelah M&A AstraZeneca baru-baru ini sebesar $2 miliar untuk Fusion Prescribed drugs. Mengingat penjualan onkologinya sebesar $17,15 miliar pada tahun 2023, langkah ini sejalan dengan strategi AZN untuk berinovasi lebih dari terapi tradisional,” jelas Aaron Rafferty, salah satu pendiri dan CEO pusat inkubasi teknologi Same old.

Faktor kunci lain nan mendorong peningkatan aktivitas adalah banyaknya potensi kesenjangan paten dalam industri ini. Menurut Cantor Fitzgerald, perusahaan farmasi besar saat ini mempunyai pendapatan sekitar $182 miliar nan terancam pada tahun 2028 lantaran kemungkinan berakhirnya izin, 42% di antaranya berasal dari onkologi. Ini termasuk obat-obatan nan sangat menguntungkan seperti Yervoy ($3 miliar), Cabometyx ($1 miliar), Pomalyst ($2,5 miliar), Perjeta ($5,5 miliar), Imbruvica ($12 miliar), Ibrance ($9 miliar), Keytruda ($30 miliar), dan Opdivo ($13M).

“Seiring dengan semakin dekatnya masa bertindak paten, M&A menjadi perangkat krusial bagi perusahaan farmasi nan mau meningkatkan pendapatan jangka pendek dan memperkuat jaringan obat,” jelas Bryan Luchs, Spouse di White & Case.

Kesuksesan dalam Obat Obesitas, Pendorong Lain

Booming obat-obatan obesitas baru-baru ini, seperti Zepbound milik Eli Lilly (NYSE:) dan Ozempic milik Novo Nordisk (NYSE :), merupakan pendorong lain bagi akuisisi dalam industri ini lantaran perusahaan menimbun lebih banyak duit tunai ke dalam neraca mereka nan sudah besar dan kuat.

Faktanya, menurut Cantor Fitzerald, perusahaan farmasi besar mempunyai nyaris $1,37 triliun duit tunai pada tahun 2023, nan merupakan nomor tertinggi kedua dalam satu dasawarsa setelah ledakan nan disebabkan oleh vaksin Covid pada tahun 2021. Namun kini, perkiraan menunjukkan bahwa simpanan duit tunai perusahaan-perusahaan tersebut telah tumbuh lebih tinggi, sehingga semakin memperkuat kekuatan industri ini.

“Uang tunai nan dikumpulkan Eli Lilly dari obat-obatan mega-blockbuster seperti Zepbound dapat berfaedah bahwa mereka mempunyai lebih banyak daya tembak untuk memperoleh aset onkologi dibandingkan bagian terapi lainnya. Contoh terkini adalah akuisisi Level, sebuah perusahaan radiofarmasi,” jelas Watsek dari Fitzgerald.

Faktor krusial lainnya adalah dua pemain besar nan meraih kesuksesan signifikan tahun ini, ialah Novo Nordisk (NYSE 🙂 dan Biogen (NASDAQ :), belum mempunyai jejak onkologi.

“Novo Nordisk dan Biogen bakal menganggap perihal ini sebagai penarik bagi ruang angkasa. Upaya mereka untuk melakukan diversifikasi dapat memicu rangkaian M&A nan berfokus pada onkologi,” kata Aaron Rafferty, salah satu pendiri dan CEO Same old.

Meningkatnya persaingan dalam penemuan dalam sektor ini juga dapat menyebabkan pembayaran premi nan tinggi bagi perusahaan-perusahaan goal nan lebih kecil, nan dapat menghasilkan untung besar bagi penanammodal nan berinvestasi pada saham-saham tersebut.

“Secara historis, kita tahu bahwa perusahaan farmasi besar tidak sensitif terhadap nilai ketika menyangkut aset nan mereka inginkan. Kita mungkin bakal memandang kesepakatan nan sama banyaknya, apalagi mungkin lebih banyak, namun mungkin dengan premi alias valuasi nan lebih tinggi dibandingkan dua tahun terakhir,” jelas Watsek dari Fitzgerald.

Kerangka M&A: Siapa nan Siap untuk Pengambilalihan Berikutnya?

Meskipun konsentrasi pada kesepakatan mengenai onkologi sejak awal tahun ini, bagian lain dalam industri pengetahuan hayati juga tampaknya rentan terhadap peningkatan aktivitas merger.

Dikonsultasikan oleh Making an investment.com, AstraZeneca menyebut bidang-bidang utama lainnya nan mau dijadikan konsentrasi rencana ekspansinya. “AstraZeneca berfokus pada lima bagian penyakit inti: Onkologi, vaksin & terapi kekebalan, pernapasan & imunologi, kardiovaskular, ginjal & metabolisme, dan penyakit langka,” sebut perusahaan tersebut. “Kami mau memimpin di setiap bagian penyakit nan kami operasikan, dan kami melakukan investasi strategis di sejumlah bagian nan kami yakini bakal membentuk masa depan pengobatan jangka panjang,” tambahnya.

Watsek dari Cantor Fitzgerald juga menambahkan space goal lain nan kudu diperhatikan investor: “Obesitas alias NASH/MASH telah menerima banyak minat. I&I (peradangan dan imunologi), termasuk CAR-T untuk penyakit autoimun alias penyakit langka tertentu, juga bisa menarik. Neuro kembali lagi ke tema M&A tahun lampau dengan beberapa akuisisi besar (Karuna, Cerevel), dan tren ini mungkin terus berlanjut.”

“Farmasi besar sedang mencari aset transformatif – terapi tahap lanjut dengan kemanjuran nan telah terbukti, seperti Ompenaclid dari Inspirana, alias modalitas inovatif seperti kandidat CAR-T in-situ dari Umoja,” tambah Aaron Rafferty.

Kombinasi beragam aspek saat ini telah mendorong Cantor Fitzgerald untuk meningkatkan skenario kasus dasarnya menjadi sepuluh M&A onkologi tahun ini, tiga di antaranya telah dilaksanakan.

Perusahaan Bioteknologi Mana nan Harus Dipertaruhkan

Dengan latar belakang nan sangat positif, penanammodal nan pandai mungkin mau mempertimbangkan untuk memperhatikan pemain-pemain mini nan sesuai dengan kerangka M&A saat ini.

Hal ini mencakup perusahaan-perusahaan dengan valuasi nan rendah, peningkatan tingkat utang lantaran tingkat suku kembang nan lebih tinggi, dan perkembangan positif terkini dalam bagian inovasi.

Dalam perihal penawaran, Cantor Fitzgerald menjelaskan lebih jauh: “Kami berambisi ADC, radiofarmasi, dan pihak nan terlibat dalam sel T bakal terus menerima perhatian, berasas kesepakatan. Kematian sintetik dan terapi TCR merupakan bagian baru dalam bagian onkologi nan dapat memperoleh daya tarik strategis,” menurut laporan terbaru perusahaan tersebut.

Mengingat potensi historis dari transaksi-transaksi top rate tinggi dan leverage industri, penanammodal nan ditempatkan di perusahaan nan tepat mungkin bakal memandang untung tiga alias apalagi empat digit jika terjadi pengambilalihan.

Untuk membantu Anda menemukan kesempatan nan tepat, Making an investment.com berkonsultasi dengan para master mengenai nama-nama nan sesuai dengan kerangka nan diperlukan.

Cantor Fitzgerald menyebut 24 goal utama teratasnya saat ini. Daftarnya berikut:

  1. Kepemilikan Onkologi Alx (NASDAQ 🙂
  2. Arvinas Inc (NASDAQ 🙂
  3. Sepeda Therapeutics Ltd (NASDAQ 🙂
  4. Imunocore Holdings Ltd (NASDAQ 🙂
  5. Imatik NV (NASDAQ 🙂
  6. Oric Prescribed drugs Inc (NASDAQ 🙂
  7. Hari Pertama Biofarmasi Inc (NASDAQ 🙂
  8. Menguraikan Farmasi LLC (NASDAQ 🙂
  9. Erasca Inc (NASDAQ 🙂
  10. Exelixis Inc (NASDAQ 🙂
  11. Perusahaan Geron (NASDAQ 🙂
  12. Ideaya Biosains Inc (NASDAQ 🙂
  13. Karyopharm Therapeutics Inc (NASDAQ 🙂
  14. Terapi Janux Inc (NASDAQ 🙂
  15. Merus NV (NASDAQ 🙂
  16. Nuvalen Inc (NASDAQ 🙂
  17. Olema Farmasi Inc (NASDAQ 🙂
  18. Pmv Farmasi Inc (NASDAQ 🙂
  19. Relay Therapeutics Inc (NASDAQ 🙂
  20. Revolusi obat-obatan Inc (NASDAQ 🙂
  21. Farmasi Sindaks Inc (NASDAQ 🙂
  22. SpringWorks Terapi Inc (NASDAQ 🙂
  23. UroGen Pharma Ltd (NASDAQ 🙂
  24. Zentalis Prescribed drugs Llc (NASDAQ 🙂

Aaron Rafferty memberikan argumen kuat untuk Allorion. “Perusahaan seperti Allorion, nan mempunyai disruptor tahap awal, adalah goal utamanya,” katanya. “Pemblokir CDK2 Allorion diakuisisi oleh Avenzo dengan pembayaran di muka sebesar $40 juta dan potensi pencapaian lebih dari $1 miliar,” tambahnya.

Investor nan tertarik untuk mendalami neraca perusahaan-perusahaan ini sebelum melakukan tindakan apa pun disarankan untuk berlangganan perangkat InvestingPro jagoan kami.

Dengan biaya kurang dari $9 according to bulan, Anda bakal mendapatkan akses dan wawasan top rate mengenai elementary dan metrik finansial perusahaan-perusahaan ini, sehingga membawa investasi Anda ke tingkat berikutnya.

Jangan melakukan aktivitas apa pun dalam kegelapan. Berlangganan sekarang dengan nilai kurang dari $9 according to bulan menggunakan tautan ini dan bawa permainan investasi Anda ke stage berikutnya.

*Karena Anda sudah sampai di akhir tulisan ini, izinkan saya memberi Anda potongan nilai ekstra 10% unik untuk semua paket berlangganan kami dengan menggunakan kode kupon PROPICKS20242 saat checkout!

Selengkapnya
Sumber Kabar SekitarKita
Kabar SekitarKita