ARTICLE AD BOX
Bandung Barat | SekitarKita.id,- Jabar Bergerak Kabupaten Bandung Barat (KBB) salurkan support puluhan paket untuk korban terdampak musibah pergeseran tanah di di Kampung Cigombong, RT 04/13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga KBB beberapa hari lalu.
Ketua Jabar Bergerak, Sonya Fatmala melalui Kepala Bidang Sosial, Jabar Bergerak KBB, Abdul Rozak mengatakan, dalam pendistribusian tersebut, Jabar Bergerak KBB bekerja-sama dengan Yayasan Amanah Kebaikan Insani (YKI) pada Jumat pasca musibah melanda wilayah tersebut.
“Kemarin kami (Jabar Bergerak KBB) pengarahan dari ibu Sonya Fatmala mengirimkan support berupa 2 karung beras, sembako, mie 6 dus, air mineral 6 dus, karpet 10 pcs, selimut 10 pcs, dan 2 dus pampers serta snak 200 paket untuk para pengungsi,” kata Rozak saat dihubungi Selasa , 5 Maret 2024.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ia menjelaskan, memandang kondisi di pengungsian, kata dia merasa prihatin, terlebih kondisi puluhan gedung rumah dan 1 SD alami rusak parah porak poranda.
“Melihat kondisi itu prihatin kang, Jabar Bergerak datang untuk membantu meringankan beban masyarakat,” jelasnya.
Organisasi non pemerintah ini, kata dia, juga turut membantu memulihkan trauma pada pengungsi terutama pada anak-anak. Pihaknya juga menyiapkan tenaga medis.
“Didalam pengungsian kami mencoba menghibur anak-anak dengan melakukan trauma healing, kami berbareng rekan-rekan Jabar Bergerak juga sempat mengunjungi rumah nan terdampak, kondisinya memprihatinkan, semoga musibah ini sigap selesai dan family nan terdampak diberikan kesabaran,” ujarnya.
Sebelumnya, Plt Kepala BPBD KBB, Asep Sehabudin mengatakan, sebanyak 10 rumah dan 1 SDN alami rusak berat, 192 kartu family (KK) mengungsi di Islamic Center Kecamatan Rongga.
“Pemerintah wilayah (Pemda) Bandung Barat memastikan 192 pengungsi pasokan makanan kondusif untuk 4 hari kedepan, dapur umum juga sudah disiapkan, kemudian kami juga menyiapkan petugas untuk standby 24 mengantisipasi adanya pergerakan tanah,” ujarnya.
Dijelaskan Asep kembali, dugaan awal penyebab pergerakan tanah itu lantaran hujan deras nan mengguyur selama tiga hari ditambah kondisi permukaan tanah nan labil.
“Dugaan sementara awal kejadian lantaran hujan deras berhari-hari dan tanah labil. Cuma kita kudu pastikan lagi penyebabnya berasas kajian pihak mengenai seperti Badan Geologi,” ungkap Asep.
Ia menghimbau, kepada penduduk nan terdampak dan terancam pergerakan tanah untuk tidak kembali kerumah dulu saat hujan deras turun terlebih dimalam hari.
“Maka kita imbau agar mengungsi termasuk nan rumahnya terancam. Berdasarkan analisa Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) pergerakan tanah tang menghancurkan puluhan rumah itu tidak bakal meluas, lantaran sudah terlokalisir dengan pemisah rekahan tanah nan berbentuk tapal kuda,” jelas Asep menandaskan.