ARTICLE AD BOX
Harga diri kita mungkin terasa seperti sesuatu nan tidak dapat kita kendalikan – namun sebenarnya itu adalah sesuatu nan sangat bisa kita kendalikan.
Saya baru saja keluar dari hubungan nan buruk. Keuangan terbatas, pekerjaan penuh tekanan, dan beberapa kemunduran pekerjaan nan tak terduga terjadi ketika saya mencoba untuk bangkit kembali. Rasanya seperti saya gagal, dan itu sukses Saya merasa gagal.
Ketika emosi itu meresap ke dalam – dan ketika saya mulai memercayainya – emosi itu menjadi ramalan nan terwujud dengan sendirinya. Saya berakhir makan makanan sehat, jarang berbincang dengan teman, dan kesehatan psychological saya terganggu.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Itulah kekuatan nilai diri: Ketika dia melonjak, maka dia mengangkat seluruh hidup Anda, tetapi ketika dia turun, dia pun terjatuh. semuanya. Anda apalagi mungkin merasa seperti kehilangan diri sendiri.
Dan, bagi para introvert – nan condong mempunyai lebih sedikit ikatan sosial dan lebih sedikit support sosial dalam hidup mereka – nilai diri bisa menjadi perjuangan nan lebih besar. Faktanya, beberapa penelitian telah menemukan bahwa introvert pada umumnya lebih condong mempunyai nilai diri nan rendah. Tapi kami juga punya kekuatan untuk memperbaikinya.
(Apakah Anda seorang introvert? Berikut 21 tanda nan mengonfirmasi bahwa Anda seorang introvert.)
Mengapa Harga Diri Begitu Penting?
Menurut Psikologi Hari Ini, nilai diri merujuk pada langkah Anda memandang diri sendiri dan seberapa besar nilai alias nilai nan Anda yakini miliki. Ini adalah emosi subjektif nan membantu mengarahkan perilaku Anda ke arah hasil nan positif. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan nilai diri nan lebih tinggi condong mencapai lebih banyak kesuksesan di tempat kerja alias sekolah, merasa lebih senang dan lebih percaya diri dalam hidup, dan mempunyai kesehatan psychological dan kesehatan nan lebih baik. kesejahteraan nan lebih baik secara keseluruhan.
Dengan kata lain: Harga diri nan rendah dapat menghalang Anda, tidak hanya dalam pekerjaan dan kehidupan sosial Anda, namun juga dalam kualitas hidup Anda secara keseluruhan.
Seringkali, kita merasa bahwa nilai diri kita adalah sesuatu nan tidak dapat kita kendalikan — namun sebenarnya itu adalah sesuatu nan sangat bisa kita kendalikan. Psikolog dan master nilai diri Nathanial Branden adalah penulisnya Enam Pilar Harga Diri. Seperti nan sudah Anda duga, dia mengatakan bahwa nilai diri berjuntai pada enam aspek spesifik:
- Penerimaan diri, merangkul semua bagian dari diri Anda.
- Tanggung jawab diri sendiri, mengambil tanggung jawab atas tindakan dan pilihan Anda.
- Ketegasan diri, menyuarakan pendapat dan kebutuhan Anda, dan menetapkan batas nan sehat.
- Hidup dengan sadar, datang pada saat ini dan membikin pilihan aktif untuk memandu hidup Anda daripada membiarkan sesuatu terjadi.
- Integritas pribadi, bertindak jujur terhadap nilai-nilai Anda.
- Aktualisasi diri, mengejar aktivitas nan sesuai dengan minat Anda dan secara aktif berupaya mencapai potensi penuh Anda.
Namun perihal ini dapat menjadi tantangan untuk dicapai.
Anda Bisa berkembang sebagai orang nan introvert alias sensitif di bumi nan bising. Berlangganan e-newsletter kami. Seminggu sekali, Anda bakal mendapatkan guidelines dan wawasan nan memberdayakan di kotak masuk Anda. Klik di sini untuk berlangganan.
Apakah Introvert Memiliki Harga Diri nan Rendah?
Menurut sebuah studi tahun 2020 dipimpin oleh psikolog Finlandia Sanna Tuovinen, introvert condong mempunyai nilai diri nan lebih rendah dibandingkan ekstrovert. Salah satu alasannya mungkin lantaran introvert tidak “cocok” dengan gambaran budaya kita tentang ekstrovert dan sosialita sebagai orang nan paling terkenal dan sukses. Akibatnya, mereka tidak mengembangkan kepercayaan diri dan nilai diri sebanyak orang ekstrover Mengerjakan sesuai dengan gambar. Namun Tuovinen mencari penjelasan nan lebih dalam.
Untuk menemukannya, dia dan rekan-rekannya melakukan penilaian terhadap 862 siswa sekolah menengah atas – tidak hanya untuk mengetahui sifat introversi dan nilai diri mereka, tetapi juga untuk mengetahui tingkat introversi mereka. keterlibatan sosial. Keterlibatan sosial merujuk pada seberapa terhubung dan terlibatnya seseorang dengan orang-orang di sekitarnya, dan seberapa aktif mereka berperan-serta dalam golongan sosial alias komunitasnya. Introvert, seperti orang lain, dapat mempunyai keterlibatan sosial nan tinggi alias rendah, namun – seperti nan Anda duga – mereka rata-rata kurang terlibat secara sosial dibandingkan ekstrovert.
Ternyata kesenjangan dalam keterlibatan sosial membawa perbedaan. Tuovinen menemukan bahwa introvert nan lebih terlibat secara sosial juga mempunyai nilai diri tertinggi – cukup untuk menyaingi ekstrovert. Orang introvert nan kurang terlibat dalam pergaulan mempunyai nilai diri nan lebih rendah. Hal ini masuk akal, lantaran sebagian besar gambaran diri kita berasal dari rasa penerimaan dan nilai dalam komunitas. (Nyatanya, menurut Organisasi Kesehatan Duniaketerlibatan sosial apalagi membantu Anda hidup lebih lama dan menua dengan kesehatan nan lebih baik.)
Temuan ini merupakan berita baik bagi para introvert, lantaran tidak seperti opini masyarakat terhadap kita, seberapa sering kita berinteraksi dengan orang lain sebagian besar berada di bawah kendali kita sendiri. Kadang-kadang mungkin melelahkan, tetapi Anda bakal mendapatkan faedah dari upaya untuk berasosiasi dengan orang lain.
Tapi itu hanyalah titik awal. Di bawah ini adalah praktik unik nan dapat Anda gunakan untuk meningkatkan tidak hanya rasa keterlibatan sosial Anda, tetapi juga nilai diri Anda secara keseluruhan sebagai seorang introvert.
4 Cara Introvert Dapat Meningkatkan Harga Diri
1. Ekspresikan diri Anda dengan langkah nan membikin Anda merasa nyaman.
Kebanyakan introvert bukan jenis orang nan suka mengutarakan pendapatnya alias berdiri di depan meja dan meminta perhatian orang lain. Seringkali, kita memilih untuk tidak berbincang dengan orang lain sama sekali (kecuali kita sudah mengenal mereka). Hal ini krusial untuk menghemat daya kita, namun ini juga berfaedah terkadang kita sering tidak bisa mengutarakan pendapat dan pilihan kita, alias berbagi hal-hal nan krusial bagi kita. Hasilnya adalah, kita mungkin merasa mini alias diabaikan, dan kita menginternalisasikannya dalam nilai diri kita.
Anda tidak perlu memaksakan diri untuk lebih banyak bicara untuk mengatasinya. Sebaliknya, carilah langkah untuk mengekspresikan diri nan terasa bermanfaat, bukan menguras tenaga. Beberapa contohnya meliputi:
- Gunakan keahlian menulis Anda untuk mengekspresikan diri. Anda dapat melakukan ini dengan beberapa cara, termasuk mengirim pesan teks, alias dengan mengirimkan surat, kartu pos, dan ucapan terima kasih.
- Manfaatkan media sosial untuk mengekspresikan diri Anda. Ini mungkin berfaedah Anda memfilmkan TikTok, membagikan karya seni/musik/tulisan Anda, alias membikin akun berasas minat alias minat Anda. Bagi sebagian introvert, berbincang di depan kamera terasa lebih herbal dibandingkan berbincang dengan orang asing, dan jika mau, Anda tidak perlu berada di depan kamera sama sekali.
- Lakukan percakapan satu musuh satu. Berbicara dengan seseorang secara perseorangan dapat terasa lebih nyaman dan berarti dibandingkan berbincang dalam kelompok. Ini memungkinkan Anda untuk berbagi pemikiran dan emosi Anda tanpa tekanan dari audiens nan lebih besar, sehingga lebih mudah untuk mengekspresikan diri Anda secara otentik.
2. Bicaralah secara positif tentang introversi Anda.
Sangat mudah untuk memandang introversi Anda sendiri sebagai penghambat Anda. Balikkan naskah narasi itu dengan berbincang positif tentang introversi Anda. Anda apalagi mungkin memperkenalkan diri Anda seperti itu dengan sedikit lawaksaat mencairkan suasana nan canggung alias di pesta.
Masalahnya adalah, jika kita memandang introversi kita sebagai perihal nan buruk, orang lain juga bakal melihatnya. Ini menjadi siklus nan terpenuhi dengan sendirinya. Namun jika kita mengenali kelebihan kita sebagai seorang introvert dan merasa percaya bakal perihal tersebut, orang lain pun bakal memandang kelebihan tersebut.
Jika Anda kesulitan memandang introversi Anda secara positif, cobalah bicara pada diri sendiri alias afirmasi harian. Berikut beberapa perihal nan mungkin Anda katakan pada diri sendiri:
- “Saya bijak dan reflektif.”
- “Saya adalah pendengar nan baik dan orang-orang di sekitar saya merasa didengarkan.”
- “Kemampuan saya untuk mengawasi membantu saya memahami situasi secara mendalam.”
- “Saya membawa ketenangan dan stabilitas dalam hubungan saya.”
Membuat daftar kekuatan pribadi Anda nan mengenai dengan introversi juga dapat membantu. Misalnya, Anda mungkin:
- Miliki empati nan kuat, sehingga memungkinkan Anda terhubung secara mendalam dengan orang lain, seperti saat Anda menghibur kawan alias anak Anda nan sedang kesal.
- Unggul dalam aktivitas imajinatif seperti menulis puisi alias melukis.
- Memiliki keahlian untuk konsentrasi secara mendalam pada tugas, sehingga menghasilkan pekerjaan berbobot tinggi.
- Pikirkan secara mendalam tentang beragam hal, memberi Anda perspektif dan wawasan unik nan mungkin terlewatkan oleh orang lain.
Kenali dan rayakan kekuatan ini untuk membangun kepercayaan diri pada introversi Anda.
Apakah Anda pernah kesulitan mengetahui apa nan kudu dikatakan?
Sebagai seorang introvert, Anda sebenarnya mempunyai keahlian untuk menjadi pembicara nan dahsyat — meskipun Anda pendiam dan tidak suka basa-basi. Untuk mempelajari caranya, kami merekomendasikan kursus on-line ini dari mitra kami Michaela Chung. Klik di sini untuk memandang kursus Jenius Percakapan Introvert.
3. Kembangkan hubungan nan lebih dalam dengan teman-teman.
Introvert tidak bakal pernah bisa mengimbangi ekstrovert hanya dalam perihal jumlah hubungan dan persahabatan — tapi kita tidak kudu melakukannya. Sebaliknya, kita bisa konsentrasi pada kualitas. Misalnya:
- Pilih satu alias dua kawan dekat dan tanyakan apakah mereka mau merencanakan check-in kehidupan bulanan. Di sinilah Anda berkumpul secara langsung dan mendiskusikan perjuangan, tujuan, dan apa nan terjadi akhir-akhir ini dalam hidup Anda. Dengan kata lain, Anda bisa menjadi orang kepercayaan dan penasihat satu sama lain. Hal ini tidak hanya memperdalam persahabatan Anda, tetapi juga dapat membantu Anda mencapai tujuan dan membangun kesuksesan dalam hidup Anda, nan secara dramatis meningkatkan nilai diri.
- Berlatihlah menjadi rentan terhadap orang lain. Ketika Anda rentan, Anda mengundang kerentanan sebagai balasannya, memperdalam hubungan Anda dengan orang lain. Anda juga mulai merasa mempunyai kekurangan dan kelemahan Anda, alias menemukan lawakdi dalamnya, nan membantu meningkatkan nilai diri. Mulailah dengan bersikap rentan terhadap teman-teman, tetapi ketika Anda sudah merasa lebih nyaman, mulailah melakukannya juga dengan kenalan. Anda bakal terkejut sungguh perihal ini mengubah hubungan. Misalnya, Anda dapat mengungkapkan pemikiran dan emosi Anda nan jujur, dengan mengatakan sesuatu seperti, “Saya sangat tidak suka berkemah. Sepertinya banyak.” Atau, “Saya sangat bangga bakal perihal itu.” (Berikut beberapa buahpikiran untuk mengubah obrolan ringan menjadi percakapan nan rentan dan bermakna.)
- Secara aktif menjaga hubungan dengan kawan lama. Sebagai seorang introvert, saya menghindari panggilan telepon nan tidak direncanakan, dan seringkali saya apalagi tidak dapat mengumpulkan daya untuk membalas pesan kepada seseorang. Itu berfaedah mudah untuk tumbuh terpisah dari semua orang selain beberapa kawan terdekat saya. Jadi saya mengimbanginya dengan melakukan lebih sedikit berencana panggilan telepon untuk mengejar ketinggalan — dan menurut saya ini tidak terlalu menguras tenaga. (Sebenarnya, itu menyenangkan!) Seminggu sekali, pada malam senggang, saya menelepon setidaknya satu kawan alias kerabat untuk menghubungi saya. Jika mereka tidak menjawab, baiklah, saya mengirimi mereka SMS dan mencoba orang lain. Hasilnya adalah percakapan nan terjadi ketika Saya siap dan mengharapkannya, dan hubungan nan lebih kuat dengan seseorang nan mungkin belum pernah saya temui selama berbulan-bulan alias apalagi bertahun-tahun.
Semua hubungan nan lebih dalam ini membuahkan hasil nan tidak terduga, terutama bagi nilai diri. Lagi pula, tidak ada nan meningkatkan kepercayaan diri Anda selain mengetahui bahwa Anda dikelilingi oleh orang-orang nan memahami dan peduli pada Anda.
4. Seimbangkan waktu sendiri dengan waktu sosial nan direncanakan.
Mungkin satu-satunya perihal terbesar nan dibutuhkan para introvert untuk kesejahteraan kita adalah waktu sendirian – banyak waktu tanpa gangguan dan tidak terstruktur untuk diri kita sendiri. Namun kita sering lupa bahwa mungkin Kedua Kunci terbesar bagi kesejahteraan kita adalah hubungan sosial. Masalahnya adalah, banyak dari rencana sosial nan ditawarkan adalah undangan di menit-menit terakhir (yuck), aktivitas besar (tidak, terima kasih), alias “kewajiban” nan sebenarnya tidak mau kita hadiri (ugh). Jadi kami akhirnya membatalkan rencana kami alias tidak menikmatinya ketika kami betul-betul hadir.
Sebaliknya, rencanakan waktu sosial ke dalam agenda Anda, tetapi rencanakan sesuai kemauan Anda sendiri. Itu mungkin berfaedah menyiapkan makan siang berdua dengan seorang kawan alias minum bir di waktu nan lebih lambat (daripada Kamis malam nan populer). Ini juga mungkin berfaedah merencanakan dan mengatur aktivitas ramah introvert Anda seperti, alias sekadar menyendiri di tempat umum, seperti restoran alias taman. Atau bisa juga berfaedah meluangkan hanya satu alias dua malam dalam seminggu untuk aktivitas sosial, dan mengatakan “tidak” pada perihal lain selain undangan paling krusial di luar waktu tersebut.
Bagaimana pun Anda melakukannya, ketika Anda mulai membangun waktu sosial nan Anda sukai, Anda bakal merasa lebih positif secara umum dan, khususnya, merasa lebih positif terhadap diri sendiri. dirimu sendiri.
Lalu Anda dapat kembali membaca kitab dengan tenang dengan ponsel dimatikan…
Anda mungkin ingin:
Artikel ini berisi tautan afiliasi. Kami hanya merekomendasikan produk nan betul-betul kami yakini.