ARTICLE AD BOX
Kepribadian psikopat adalah suatu kondisi nan ditandai dengan tidak adanya empati dan berkurangnya keadaan emosi lainnya. Sifat tidak berperasaan, sikap acuh tak acuh, dan kurangnya empati membikin psikopat menjadi sangat manipulatif. Namun, psikopati adalah salah satu kelainan nan paling susah dideteksi.
Psikopat bisa terlihat biasa saja, apalagi menawan. Di kembali itu, mereka tidak punya hati nurani. Sifat antisosial mereka sering kali (tetapi tidak selalu) mendorong mereka melakukan kejahatan.
Psikopat membangkitkan daya tarik terkenal dan penderitaan klinis: Psikopati orang dewasa sebagian besar resisten terhadap pengobatan, meskipun ada program untuk mengobati remaja nan tidak berperasaan dan tidak emosional dengan angan mencegah mereka menjadi psikopat.
Anatomi otak, genetika, dan lingkungan seseorang dapat berkontribusi terhadap perkembangan sifat psikopat. Untuk info lebih lanjut tentang penyebab, indikasi dan pengobatan untuk kondisi mengenai nan disebut gangguan kepribadian antisosial.
Tanda-tanda psikopat
Psikopati adalah gangguan spektrum dan dapat didiagnosis menggunakan 20 merchandise Daftar Periksa Psikopati, nan menampilkan ciri-ciri seperti kurangnya empati, ketidakejujuran patologis, dan impulsif, masing-masing diberi skor pada skala tiga poin berasas apakah merchandise tersebut tidak bertindak (0 ), bertindak sampai pemisah tertentu (1), alias sepenuhnya (2) bertindak untuk individu. Batasan psikopati klinis adalah 30 alias lebih tinggi; Pembunuh berantai Ted Bundy mencetak 39.
Daftar periksa ini dikembangkan pada tahun 1970-an oleh peneliti Kanada Robert Hare. Evaluasi nan nyata sebaiknya dilakukan oleh mahir kesehatan psychological.
Versi revisi daftar periksa mencakup karakter berikut:
- Pesona berkilau/dangkal
- Rasa bangga bakal nilai diri
- Kebutuhan bakal rangsangan/rentan terhadap kebosanan
- Kebohongan patologis
- Menipu/manipulatif
- Kurangnya penyesalan alias rasa bersalah
- Pengaruh dangkal (yaitu penurunan respons emosional)
- Tidak berperasaan/kurang empati
- Gaya hidup parasit
- Kontrol perilaku nan lemah
- Perilaku seksual bebas
- Masalah perilaku awal
- Kurangnya tujuan jangka panjang nan realistis
- Bergegas
- Ketidakbertanggungjawaban
- Tidak bertanggung jawab atas tindakannya
- Banyak hubungan perkawinan nan berumur pendek
- Kenakalan remaja
- Pembatalan pembebasan bersyarat (dari penjara)
- Fleksibilitas kejahatan (yaitu melakukan beragam jenis kejahatan)
Berapa persentase orang nan psikopat?
Psikopat ada lintas budaya dan golongan etnis. Diperkirakan sekitar 1 persen laki-laki dan 0,3-0,7 persen wanita dapat digolongkan sebagai psikopat. Seseorang mungkin menunjukkan beragam sifat nan mengenai dengan psikopati tingkat tinggi tanpa memenuhi syarat sebagai psikopat pada skala seperti Daftar Periksa Kelinci.
Kapan psikopati dimulai?
Seseorang mungkin menunjukkan karakter awal nan mengenai dengan psikopati – nan disebut “sifat tidak berperasaan” – sejak masa kanak-kanak (sebelum usia 10 tahun) dan mungkin menerima analysis umum seperti gangguan perilaku. Namun, menunjukkan ciri-ciri psikopat di masa kanak-kanak tidak serta merta membikin seseorang menjadi psikopat dewasa.
Apa nan membikin seseorang menjadi psikopat?
Seperti ciri-ciri kepribadian lainnya, ciri-ciri psikopat sebagian besar dipengaruhi oleh genetika, meskipun penelitian menunjukkan bahwa aspek non-genetik juga turut berperan. Para intelektual telah mengawasi tanda-tanda kegunaan atipikal pada house otak tertentu (seperti amigdala) pada orang dengan sifat psikopat. Namun ada banyak perihal nan perlu dipelajari mengenai argumen perbedaan-perbedaan ini.
Bagaimana seorang psikopat didiagnosis?
Daftar Periksa Psikopati-Revisi (PCL-R) dan Inventarisasi Kepribadian Psikopat (PPI) adalah tes nan digunakan oleh master dan psikolog forensik untuk menilai perilaku antisosial. Keduanya berfokus pada norma-norma nan mencerminkan kurangnya kepedulian terhadap orang lain, alias apa nan disebut PPI sebagai “hati nan dingin”.
Bisakah seorang psikopat diobati?
Skor nan tinggi pada skala psikopati tertentu menunjukkan ciri-ciri (seperti sifat tidak berperasaan) nan dapat menjadi halangan serius bagi keberhasilan pengobatan. Terdapat bukti bahwa ciri-ciri psikopat dan perilaku antisosial nan mengenai dapat berkurang seiring bertambahnya usia, namun sejauh mana ciri-ciri psikopat dapat diubah melalui pengobatan belum sepenuhnya diketahui.
Bagaimana saya tahu jika saya sakit jiwa?
Pepatah klasik mengatakan jika Anda kudu bertanya apakah Anda seorang narsisis, Anda bukan seorang narsisis. Tidak demikian halnya dengan psikopati. Beberapa orang menduga mereka mengalami kondisi ini lantaran kurangnya respons empati dan empati nan tepat sejak usia muda. Satu-satunya langkah untuk mengetahui secara pasti adalah dengan berkonsultasi dengan mahir kesehatan psychological dan melakukan tes.
Psikopati, sosiopati, dan gangguan kepribadian antisosial
Individu dengan Kepribadian antisosial mempunyai sejarah dan ciri-ciri nan berbeda – dan perilaku jelek mereka dapat bervariasi sifat dan tingkat keparahannya – sehingga terminologi nan digunakan untuk menggambarkan orang-orang ini bisa jadi agak rumit. Orang sering bingung membedakan istilah “psikopat” dan “sosiopat” alias menggunakan keduanya untuk menggambarkan mereka nan secara terang-terangan mengabaikan patokan ethical.
Meskipun istilah-istilah ini banyak digunakan dalam bahasa klinis dan umum, Handbook Diagnostik dan Statistik Gangguan Psychological (DSM) tidak menggunakan “psikopat” alias “sosiopat” sebagai istilah diagnostik. Deskripsi ini terwakili secara dekat dalam Handbook Diagnostik dan Statistik Gangguan Psychological dengan suatu kondisi nan disebut gangguan kepribadian antisosial (ASPD).
Apa perbedaan antara psikopat dan sosiopat?
Istilah “psikopat” dan “sosiopat” sering digunakan secara bergantian, namun “sosiopat” merujuk pada seseorang dengan kecenderungan antisosial nan disebabkan oleh aspek sosial alias lingkungan, sedangkan ciri-ciri psikopat dianggap lebih berkarakter bawaan. Namun, penyebab genetik dan non-genetik kemungkinan besar berkedudukan dalam membentuk seseorang mempunyai sifat antisosial.
Apa perbedaan antara psikopati dan gangguan kepribadian antisosial?
Gangguan kepribadian antisosial tumpang tindih dengan psikopati, namun kondisinya tidak sama. Seseorang dapat memenuhi kriteria gangguan kepribadian antisosial – nan sebagian besar berfokus pada perilaku antisosial – tanpa menunjukkan ciri-ciri inti nan mengenai dengan psikopati. Psikopat diperkirakan merupakan sebagian mini dari orang-orang dengan gangguan kepribadian antisosial.
Apakah ada lebih dari satu jenis psikopat?
Salah satu konsep psikopati memisahkan “psikopati primer” dari “psikopati sekunder”, di mana jenis psikopati sekunder menunjukkan lebih banyak kekhawatiran dan ketidakstabilan emosi dan disebabkan oleh aspek lingkungan seperti pelecehan dini. Psikopat dapat menunjukkan ragam temperamen nan besar dan mungkin mempunyai jenis nan berbeda; Namun, mini kemungkinannya jenis apa pun disebabkan oleh aspek genetik alias pola asuh saja.
Apakah wanita psikopat berbeda dengan laki-laki psikopat?
Laki-laki lebih mungkin memenuhi kriteria klinis untuk psikopati dibandingkan perempuan, namun apalagi di kalangan psikopat, wanita tampak berbeda dalam beberapa hal. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa psikopat wanita condong tidak terlalu melakukan kekerasan bentuk dibandingkan laki-laki dan mungkin mempunyai kekhawatiran nan lebih besar serta persepsi diri nan lebih buruk.
Psikopat dan kekerasan
Bagi sebagian orang, istilah “psikopat” mungkin tampak sinonim dengan “penjahat” alias “pembunuh”, namun realitas psikopati lebih kompleks. Para intelektual telah menemukan hubungan statistik antara skor psikopati dan perilaku kekerasan, serta corak kejahatan lainnya. Meningkatnya impulsif, kecenderungan untuk mengalihkan kesalahan, dan sifat antisosial lainnya dapat membikin seorang psikopat lebih mungkin melanggar pemisah ethical dan mengancam, menyakiti, alias membunuh dibandingkan orang lain.
Namun, hubungan antara psikopati dan kekerasan tetap belum bisa dipastikan. Tidak semua psikopat adalah pembunuh alias apalagi penjahat, dan ada ciri-ciri kepribadian lain serta corak patologi non-psikopat nan mungkin berkontribusi terhadap perilaku agresif.
Berapa banyak psikopat nan menjadi pembunuh?
Tidak diketahui berapa banyak psikopat nan melakukan tindakan kekerasan parah. Di antara terpidana pembunuh, lebih dari seperempatnya dapat dianggap sebagai psikopat (dibandingkan dengan sekitar 1 persen dari populasi umum), menurut sebuah perkiraan – dan terdapat bukti bahwa penjahat psikopat lebih condong melakukan kejahatan lagi. Namun banyak psikopat tidak mempunyai riwayat kekerasan.
Apakah semua pembunuh berantai sakit jiwa?
Belum tentu – meskipun banyak (mungkin sebagian besar) pembunuh berantai menunjukkan kepribadian psikopat, menunjukkan kurangnya empati terhadap korbannya dan kurangnya penyesalan atas kejahatan nan mereka lakukan.
Apakah psikopat merasa takut?
Meskipun psikopat tampaknya tidak sepenuhnya mempunyai keahlian untuk merasakan rasa takut, penelitian menunjukkan bahwa mereka mempunyai respons ketakutan nan diam-diam terhadap ancaman, nan mungkin membikin mereka lebih condong terlibat dalam perilaku berisiko. “Keberanian” adalah salah satu sifat nan dinilai melalui tes psikopatologi pengganti nan disebut Inventarisasi Kepribadian Psikopat.