ARTICLE AD BOX
Karawang | SekitarKita.id,– Angin kencang menyapu wilayah Kabupaten Karawang pada Rabu (03/1/2024) hujan disertai angin kencang berdesir sekira pukul 11.10 WIB siang. Terdengar bunyi embusan angin bak siulan.
Angin berembus begitu kencang hingga pepohonan di sekitar bergoyang hebat. Selain itu tampak ranting berguguran. Warga pun terlihat keluar rumah untuk menyaksikan kejadian tersebut.
Sementara itu, satu rumah penduduk di kampung Jati Ilir 1, RT1/RW 7, Kelurahan Tunggak jati, Kecamatan Karawang Barat, dilaporkan genting rumah roboh tersapu angin. Pantauan SekitarKita.id di lokasi, rumah tersebut berada diantara pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rumah itu rata dengan tanah dan hanya tersisa rangka genting rumah. Salah seorang pemilik rumah, Kasman menyebut angin kencang itu berembus pukul 11.30 WIB.
“Awal kejadian enggak tahu, saya juga lagi enggak ada di rumah tadi siang, liat rumah sudah roboh,” kata Kasman saat ditemui dilokasi Rabu sore.
Ia menjelaskan, dalam satu rumah, kata Kasman, terdapat 5 orang dalam satu rumah, beruntung saat kejadian tidak ada satupun orang didalamnya.
“Besar kemungkinan keberatan akibat air hujan, genteng rumah memang sudah rentan jadi ambruk, yah beginilah kondisinya,” keluhnya.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, emang lagi sunyi soalnya jika siang enggak ada di rumah, atapnya ajah nan roboh,” sambungnya.
Atas kejadian itu, Kasman berambisi adanya support dari pemerintah setempat, mengingat dirinya tak mempunyai upaya dan modal untuk merenovasi rumah.
“Harapan saya berambisi ada bantuan, soalnya upaya saya lagi enggak ada. Sekarang mah buat dandan mahal iya, mohonlah saya minta tolong sama siapa aja nan mau membantu,” harapnya.
Sementara itu, Korlap BPBD Bidang logistik Kabupaten Karawang, Dion mengatakan, pasca menerima laporan adanya rumah ambruk, pihaknya langsung memberikan support untuk merenovasi rumah.
“Kita langsung datang berbareng pemerintah Kelurahan Tunggak Jati, TNI-POLRI, memberikan semen dari pemerintah wilayah Kabupaten Karawang, dan memandang langsung rumah bapak Aman nan roboh,” kata Dion.
Beruntung atas musibah itu, tidak ada korban jiwa hanya kerugian materil sekitar Rp. 50 juta. Pihaknya juga membantu untuk merenovasi rumah korban.
Melihat kondisi itu, pihaknya berupaya mengusulkan pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) kepada pemerintah wilayah setempat.
“Kalau kita lihat saat ini kan rumahnya memang tidak layak huni ya, jadi kita ajukan ke pemerintah wilayah untuk bisa dibikinkan rumah layak huni kelak dari referensi pemerintah kelurahan untuk kemudian diserahkan info itu ke Pemda,” ujarnya.
Mengingat kondisi saat ini tengah memasuki musim penghujan, dia menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada ketika hujan turun lantaran itu nan menjadi aspek utama salah satu musibah rumah roboh.
“Kebetulan saya koordinator musibah wilayah kecamatan Karawang Barat ataupun Kota. Jadi saya bertanggung jawab terhadap kebencanaan apapun baik itu banjir angin, puting beliung, kebakaran alias apapun kita pasti langsung respon ya laporan masyarakat,” ujar Dion.
“Contohnya seperti ini mungkin enggak sampai 10 menit kita respon datang langsung itu sebagai penghargaan kita kepada masyarakat nan memang melaporkan telah terjadi kebencanaan. Ya respon sigap dari pemerintah ya kudu seperti itu, kita kudu cepatnya kelak baru kita di lapangan koordinasi,” sambungnya.
Ia menyarankan, untuk masyarakat diwilayah Karawang Barat sendiri lebih waspada. Mengingat saat ini memasuki bulan Januari sampai awal Maret diperkirakan curah hujan di Kabupaten Karawang bakal cukup tinggi.
“Pada wilayah nan memang rawan rawan longsor ataupun rawan tanggul jebol itu di wilayah mini kita antisipasi dan membentuk kepedulian masyarakat. Kita edukasi kepada masyarakat seperti training pemuda pemuda dalam menangani musibah banjir,” jelasnya.
“Kedepannya, sudah bisa cara-cara pengamanan terus langkah pemindahan orang itu kita ajarkan semua kepada generasi generasi muda terutama karang taruna kita kumpulkan, bicara anak muda nan memang suka dengan sifatnya sosial kemanusiaan kita latih jadi ketika terjadi musibah wilayah mereka sudah bisa turun mengatasinya,” tandasnya.
Kontributor Karawang: Dyka
Editor: Abdul Kholilulloh