ARTICLE AD BOX
Meski demikian tutur “sehat” dan “keju” jarang ditemukan dalam kalimat nan sama, semestinya keduanya ada! Ini karena keseimbangan dan moderasi melekat pada pola makan sehat, nan berfaedah semua makanan (termasuk keju) bisa dikonsumsi. Tetapi, selain pendapat ini, pada nyatanya ada pilihan keju nan mempunyai sejumlah besar faedah nutrisi bagi kita, nan lebih baik daripada nan lain.
Baca terus untuk mempelajari langkah berbelanja keju sehat di toko kelontong, serta daftar keju paling sehat untuk dibeli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Cara Membeli Keju nan Lebih Sehat
Saat hendak membeli keju nan lebih sehat, krusial untuk meneliti panel kebenaran nutrisi untuk dapat mencari nutrisi berfaedah nan kita inginkan dari keju—serta nutrisi nan mau kita batasi.
Nutrisi nan baik dalam keju mencakup protein, probiotik, kalsium, fosfor, seng, nutrition A, dan nutrition B seperti nutrition B12.
- Proteinnya: Protein berfaedah sebagai bahan pembangun utama bagi sejumlah besar jaringan di seluruh tubuh, dari otot dan rambut sampai organ dan kulit.
- Probiotik: Meski demikian secara teknis bukan merupakan nutrisi, probiotik (atau kuman sehat) merupakan bingkisan utama dalam beragam jenis keju. Probiotik membantu meningkatkan populasi kuman baik dalam mikrobioma usus, sistem nan berakibat sangat positif pada kesehatan usus, kekebalan tubuh, dan otak kita (hanya beberapa contoh).
- Kalsium dan Fosfor: “Kalsium dan fosfor merupakan nutrisi krusial untuk kesehatan tulang pada perseorangan nan lebih tua, pertumbuhan tulang pada perseorangan nan lebih muda, dan pemeliharaan tulang untuk semua golongan usia,” tutur Lena Bakovic, MS, RDN, CNSC.
- Seng, Nutrition A, Nutrition B: Sementara, seng, nutrition A, dan nutrition B bisa bertindak sebagai antioksidan di seluruh tubuh untuk mengurangi peradangan sistemik dan memberi support kesehatan kekebalan tubuh, sekaligus berfaedah bagi kesehatan mata dan metabolisme energi.
Dalam perihal nutrisi nan perlu diwaspadai, keju bisa mengandung lemak jenuh, kolesterol makanan, kalori, sodium, dan laktosa nan tinggi.
- Lemak Jenuh: Lemak jenuh dan kolesterol makanan telah lama dikaitkan dengan peningkatan akibat penyakit jantung, karena keduanya dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol darah. Kadar kolesterol hipertensi nan berkepanjangan bisa dikarenakan penumpukan plak di pembuluh darah vena dan arteri nan bisa dikarenakan aterosklerosis—gejala nan memperlihatkan adanya penyakit jantung tertentu. Meskipun, observasi paling kekinian belum bisa disimpulkan apakah jenis lemak ini betul-betul berkorelasi dengan penyakit jantung. Dalam kasus lemak jenuh, beberapa observasi menemukan hubungan antara asupan dan penyakit jantung, saat ini nan lain tidak. Tetapi nan menarik, dalam perihal produk susu fermentasi, seperti keju tertentu, proses fermentasi pada nyatanya mengubah sebagian kandungan lemak jenuh produk tersebut menjadi lemak tak jenuh nan menyehatkan jantung.
- Kolesterol Makanan: Demikian pula, observasi seputar kolesterol makanan juga memperlihatkan bahwa asupan bisa berakibat negatif pada kadar kolesterol darah saat ini observasi lain belum menemukan hubungan nan kuat antara nutrisi ini dan penyakit jantung. Meski demikian ada temuan ini, sebaiknya batasi asupan kedua jenis lemak tersebut, karena kita tahu bahwa keduanya bisa memengaruhi panel lipid kita secara negatif.
- Kalori: Meski menghitung kalori (untungnya) mulai menjadi perihal nan ketinggalan zaman, krusial untuk dapat menyadari bahwa mengonsumsi makanan berkalori tinggi secara berlebihan, seperti keju tertentu, bisa mengakibatkan penambahan berat badan nan tidak diinginkan.
- Sodium: “Natrium merupakan unsur gizi nan tidak bisa ditoleransi dengan kondusif oleh semua orang umpama dikonsumsi secara berlebihan, karena bisa dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan akibat kejadian kardiovaskular pada perseorangan tertentu,” tutur Bakovic.
- Laktosa: Dan terakhir, laktosa, kadang-kadang disebut gula susu, adalah jenis karbohidrat nan ditemukan dalam sejumlah besar keju nan bisa memicu indikasi gastrointestinal seperti gasoline, kembung, diare, alias sembelit pada sebagian orang.
8 Keju Paling Sehat nan Dapat Dibeli
Andai mau menikmati keju secukupnya, “porsi nan baik untuk keju keras adalah sekitar satu sampai 1,5 ons consistent with hari, dan sekitar separuh cangkir consistent with hari untuk keju nan lebih lunak,” tutur Bakovic. Dengan info ini, kami telah menyusun daftar delapan keju tersehat nan kudu segera Anda cari saat berbelanja di grocery store.
Keju Swiss
Ukuran Porsi: 1 ons (28 gram)
Kalori: 111 kalori
Proteinnya: 8 gram (g)
Lemak Jenuh: 5 gram
Kolesterol: 26 miligram (mg), 9 persen dari Nilai Harian (DV)*
Kalsium: 252 mg, 19% dari nilai harian
Sodium: 53 mg, 2% dari nilai harian
“Keju Swiss sangat cocok bagi mereka nan sedang menjaga asupan natrium dalam makanan mereka,” tutur Lisa Andrews, MEd, RD, LD. Faktanya, keju Swiss dikenal sebagai salah satu jenis keju dengan kadar natrium terendah nan ada. Keju ini juga menawarkan rasa kacang nan lezat, sejumlah besar kalsium, kadar kolesterol makanan nan rendah, dan kadar laktosa nan rendah.
Keju Cottage Rendah Lemak
Ukuran Porsi: 1/2 cangkir (100 gram)
Kalori: 82 kalori
Proteinnya: 11 gram
Lemak Jenuh: 1 gram
Kolesterol: 12 miligram (mg), 4% DV
Kalsium: 103 mg, 8% dari nilai harian
Sodium: 321 mg, 14% dari nilai harian
Dalam bagian makanan kesehatan, keju cottage telah meroket popularitasnya sepanjang beberapa tahun terakhir. Bahan nan sedang viral ini menjadi favorit para influencer kesehatan di seluruh platform media sosial, berkah kandungan proteinnya nan tinggi dan rendah lemak. “Keju cottage juga biasanya dikultur dengan probiotik, dan tersedia untuk dibeli dalam wadah tersendiri,” tutur Bakovic.
Keju biru
Ukuran Porsi: 1 ons (28 g)
Kalori: 100 kalori
Proteinnya: 6 gram
Lemak Jenuh: 5 gram
Kolesterol: 21 miligram (mg), 8% DV
Kalsium: 150mg, 12% dari nilai harian
Sodium: 326 mg, 14% dari nilai harian
Bagi mereka nan menyukai keju nan agak bau, keju biru dapat menjadi pilihan nan tepat. Keju ini menyediakan kalsium dan protein dalam jumlah nan cukup, tetapi tidak terlalu tinggi kalori alias kolesterolnya. Rasa pedas keju ini juga membantu memastikan Anda tidak bakal makan berlebihan dan secara tidak sengaja menambah asupan natrium.
Keju Petani
Ukuran Porsi: 1/2 cangkir (100 gram)
Kalori: 145 kalori
Proteinnya: 15 gram
Lemak Jenuh: 5 gram
Kolesterol: 35 miligram (mg), 12% DV
Kalsium: 1125 mg, 90% dari nilai harian
Sodium: 82 mg, 4% dari nilai harian
Andai Anda belum pernah mendengar tentang keju petani, itu hanya masalah waktu, karena varietas nan sedang naik daun ini mempunyai sejumlah besar perihal nan ditawarkan dalam perihal rasa dan nutrisi. Keju petani mempunyai rasa nan sangat lembut nan cocok untuk hidangan manis alias gurih. Dan dengan kandungan probiotik nan tinggi, nyaris 100 persen kebutuhan kalsium harian Anda, dan 15 gram protein hanya dalam separuh cangkir, keju sederhana ini sepadan dengan kehebohannya.
Keju Mozzarella Rendah Lemak
Ukuran Porsi: 1 ons (28 g)
Kalori: 72 kalori
Proteinnya: 7 gram
Lemak Jenuh: 3 gram
Kolesterol: 18 miligram (mg), 7% DV
Kalsium: 222 mg, 18% dari nilai harian
Sodium: 175 mg, 8% dari nilai harian
“Keju mozzarella rendah lemak cocok untuk camilan umpama dipadukan dengan buah alias biskuit gandum utuh, karena rendah lemak jenuh,” tutur Andrews. Dan siapa nan dapat lupa bahwa keju elastis ini cocok untuk sepotong pizza? Keju mozzarella rendah lemak juga relatif rendah sodium dan kolesterol, sekaligus menjadi sumber kalsium nan baik.
Keju Ricotta
Ukuran Porsi: 1/2 cangkir (100 gram)
Kalori: 150 kalori
Proteinnya: 8 gram
Lemak Jenuh: 6 gram
Kolesterol: 49 miligram (mg), 17% DV
Kalsium: 206 mg, 17% dari nilai harian
Sodium: 110mg, 5% dari nilai harian
Keju ricotta tak henti-hentinya dinikmati dengan beragam langkah nan sama seperti keju cottage, terutama di sejumlah besar wilayah Mediterania di dunia. Sebagai bahan nan bisa ditambahkan dengan mudah ke hidangan manis dan gurih, ricotta merupakan camilan lezat nan mengandung sejumlah besar kalsium dan protein nan bisa dimakan sendiri berbareng buah alias crudités, serta bahan dalam pasta dan apalagi makanan panggang.
Keju Feta
Ukuran Porsi: 1 ons (28 g)
Kalori: 75 kalori
Proteinnya: 4 gram
Lemak Jenuh: 4 gram
Kolesterol: 25 miligram (mg), 10% DV
Kalsium: 140 mg, 11% dari nilai harian
Sodium: 323 mg, 15% dari nilai harian
Meski demikian keju feta mengandung lebih sejumlah besar natrium dan kolesterol dibandingkan dengan pilihan lain nan tercantum di sini, keju favorit nan asin ini mempunyai kandungan kalori sedang dan menawarkan jumlah kalsium nan cukup. Tetapi, salah satu nilai jual terbesar dari keju feta adalah keju ini dibuat dengan susu domba dan sangat rendah laktosa—keuntungan besar bagi mereka nan sensitif terhadap produk susu.
Keju Parmesan
Ukuran Porsi: 1 ons (28 g)
Kalori: 111 kalori
Proteinnya: 10 gram
Lemak Jenuh: 4 gram
Kolesterol: 19 miligram (mg), 8% DV
Kalsium: 335 mg, 26% dari nilai harian
Sodium: 335 mg, 16% dari nilai harian
Berbicara tentang laktosa, keju keras seperti Parmesan sangat rendah kadar gula susunya. Ditambah lagi, Parmesan sangat tinggi protein dan kalsiumnya. Tetapi, krusial untuk tetap mengonsumsi keju ini dalam porsi satu sampai 1,5 ons untuk menghindari asupan garam nan berlebihan. Dari pasta dan pizza sampai sup dan roti, ada sejumlah besar langkah untuk memakai keju nan disukai ini.